Selasa, 04 September 2012

Tanya-Jawab Psikologi Anak


Konsultasi 1: 
Masalah 1: Tentang kondisi keterlambatan belajar si sulung
Pertanyaan berikut ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk menemukan solusi yang praktis bagi si sulung, yaitu:
1. Bagaimanakah pola belajarnya selama di rumah? Apakah padat tanpa waktu bermain sehingga anak jenuh? Ataukah longgar tanpa disiplin waktu belajar yang disepakati sehingga anak lalai?
2. Sudahkah ditemukan informasi dari guru, guru les, termasuk anak ibu sendiri, apa yang menyebabkan belajarnya terhambat? Apakah factor guru, factor pelajaran, factor kejenuhan, factor ketegangan, factor gaya belajar yang kurang sesuai (misalnya anak lebih mudah belajar dengan cara praktek langsung, namun, dipaksa dengan cara menghafal)? Atau factor biologis (dalam hal ini: ada kemungkinan gangguan yang memang membutuhkan terapi khusus atau obat, yaitu dysleksia dan sejenisnya)?
3. Bagaimana metode ibu dalam menghadapi si sulung? Apakah dengan keras dan tegang? Atau sedikit timpang dari adiknya (yang dapat menimbulkan kecemburuan dan akhirnya mencari perhatian dengan cara yang diketahui)?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat dirangkum dalam 4 (empat) K, yaitu Kendalikan emosi (dengan memastikan terlebih dulu penyebab utama dari permasalahan anak, agar tidak salah perlakuan), Kerja sama (antar kedua orang tua dan anak), Komunikasi yang membangun (tidak menghakimi ataupun menegatifkan anak), dan Konsistensi (terhadap aturan main yang sudah disepakati bersama anak, misalnya jam main, jam belajar, dll)
Masalah 2: Tentang kondisi emosi ibu dalam peran sebagai orang tua.
Permasalahan merupakan bagian dari hidup. Dan justru dengan adanya masalah itulah, kita dapat bersyukur karena kita diberikan anugerah untuk memperjuangkan sesuatu, terutama demi keluarga.
Untuk itu, saya coba membantu dengan memberikan saran terkait dengan pembagian peran untuk mencapai kebahagiaan optimal, sebagai ibu, sebagai istri, maupun sebagai pribadi.
Dalam satu hari, kita memiliki 24 jam yang dapat kita gunakan, di mana rata-rata orang, pembagiannya waktunya sebagai berikut:
8 jam = Waktu Istirahat/ tidur (kualitas terbaik adalah 6 s/d 7 jam)
8 jam = Waktu Berkarya/ Bekerja sesuai tuntutan peran masing-masing (termasuk ibu rumah tangga)
8 jam = Waktu Pribadi (bersenang-senang, keluarga, teman, atau lain-lain)
Bila waktu kita lebih banyak:
a) Bekerja/ Berkarya dan Istirahat saja ( – Pribadi) ? kita akan mudah stress dan jenuh
b) Pribadi dan Istirahat saja ( – Berkarya) ? kita menyia-nyiakan waktu
c) Bekerja/ Berkarya dan Pribadi ( – Istirahat) ? kita mudah terkena penyakit dan tubuh kita akan mengalami kelelahan yang mengurangi efektitas segalanya
Dengan melihat pembagian waktu tersebut, saya mengasumsikan bahwa ibu terlalu menguras seluruh energi, pikiran dan tenaga ibu untuk berkarya sebagai ibu rumah tangga sehingga ibu mengalami kejenuhan dan tekanan.
Hal ini dapat ibu atasi dengan mengambil waktu luang yang benar-benar pribadi diri sendiri untuk refreshing sejenak, sehingga ibu akan siap kembali secara emosi menjalankan peran ibu dengan penuh syukur, bahwa ada anak-anak yang lucu, yang dapat ibu perjuangkan.
Karena anak adalah anugerah hidup bagi orang tua dan orang tua adalah malaikat pelindung bagi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar