Selasa, 22 November 2011

Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga

sumber: ayahbunda.co.id

Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan.

Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1. Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2. Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3. Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4. Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5. Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7. Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8. Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Keluarga Profesional (1)

Mei 14, 2007 oleh MyFamily Accounting

Ada dua konsep utama tentang manajemen keuangan keluarga yang wajib diketahui oleh keluarga yaitu tentang Neraca dan Rugi/Laba serta Manajemen Cashflow/Arus Kas. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas sebagai berikut.



Memahami Majamen Cashflow
Cashflow atau arus kas adalah aliran uang yang mengalir mulai dari kita mendapatkan uang tersebut, menyimpannya, mengembangkannya, dan mengeluarkannya dengan secara teratur, bijak dan disiplin.
Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui agar keuangan keluarga kita tidak akan kacau balau dan terpantau. Ada sebuah ungkapan yang cukup menarik “tidak peduli keuangan Anda sedang defisit, yang penting Anda tahu kemana mengalirnya uang tersebut.” Mari kita bahas diagram cashflow sebagai berikut :

Pendapatan
Pendapatan (income) adalah kegiatan yang bertujuan memasukkan uang/harta. Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua aktivitas, yaitu Gaji dan Investasi.
Gaji diperoleh dari status kita sebagai pegawai/karyawan/professional/konsultan. Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa diperoleh oleh suami dan istri yang bekerja.
Hasil Investasi diperoleh dari aktivitas kita dalam mengembangkan uang/harta dalam berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan berinvestasi yaitu Deposito, Properti, Saham, Hasil Usaha, Reksadana, Obligasi, dll.
Nah, seluruh pendapatan kita tersebut biasanya disimpan dalam bentuk tunai atau di bank/ATM.

Pengeluaran
Pengeluaran berarti seluruh kegiatan yang mengakibatkan uang kita berkurang. Dari diagram kita bisa melihat banyak sekali kebutuhan akan pengeluaran keluarga kita. Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka bakal membuat keuangan keluarga menjadi kacau dan bila sudah kronis dapat menuju ke jurang kebangkrutan.
Secara umum sebuah keluarga memiliki beberapa pengeluaran seperti Pengeluaran Rumah Tangga, Cicilan Utang, Premi Asuransi, Pembantu Rumah Tangga, Keperluan Anak, Transportasi, Zakat/Pajak, Hiburan/Rekreasi, Kegiatan Sosial, Fashion, dan sebagainya.

Bila kita perhatikan selama ini, kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan keluarga adalah hanya berkutat pada pendapatan yang berasal dari gaji yang terus-menerus dikuras untuk menutupi pengeluarannya. angat sedikit dari keluarga kita yang mulai melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai sumber pendapatan keluarganya. Padahal bila kita rajin melakukan investasi, maka hasil dari investasi tersebut sebenarnya sudah dapat menutupi segala macam pengeluaran kita, bahkan bisa jauh lebih besar dari gaji yang kita terima selama ini.
Uraian di atas adalah sebuah kondisi ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap keluarga. Bila keluarga Anda saat ini masih bergantung sepenuhnya pada aliran pemasukan dari gaji setiap bulan, maka sudah waktunya untuk sedikit demi sedikit menyisihkan uang Anda agar bisa membuat aliran pemasukan baru yang berasal dari Investasi.

Selasa, 08 November 2011

Manfaat Susu Kambing

Selama ini, kambing lebih banyak dikenal sebagai penghasil daging. Tapi jenis kambing etawa, dia bisa menghasilkan susu perah yang memiliki khasiat lebih dibanding susu sapi. Hasil Survey United Departement of Agriculture, susu kambing baik untuk berbagai keadaan terutama mencegah penyakit. Susu kambing sebagai pengobatan sudah digunakan orang sejak ribuan tahun yang lalu. Dari hasil penelitian dan bukti sejarah telah banyak membuktikan bahwa ternyata susu kambing mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan susu hewan pemamah biak yang lain. Hal ini disampaikan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen melalui laporan online Kantaya.

Susu kambing memiliki karateristik yang berbeda dengan susu sapi ataupun Air Susu Ibu ( ASI ). Susu kambing mempunyai daya cerna yang tinggi, memiliki tingkat keasana yang khas, memiliki kapasitas buffer yang tinggi sehingga bias menjafdi pilihan bagi yang tidak mengkomsumsi susu sapi (lactose intolerance). Ia rendah laktosa sehingga tidak menyebabkan diare. Beberapa kelebihan susu kambing etawa didanding dengan susu binatang lainya sbb:

1. Mempunyai sifat antiseptic, alami dan bias membantu menekan pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini disebabkan adanya Florin yang kadarnya 10-100 kali lebih besar dibanding pada susu sapi. Florin merupakan antiseptic alami yang mengandung element pencegah tumbuhnya bakteri di dalam tubuh sehingga dapat mempertinggi kekebalan tubuh. Oleh karena itu susu kambing tidak boleh dipanaska lebih dari 60° C karena bekteri menguntungkan dalam susu itu akan mati.

2. Bersifat basah (Alkaline Food) sehingga aman bagi tubuh

3. Proteinnya lembut dan efek laktasenya ringan, sehingga tidak menyebabkan diare.

4. Lemaknya mudah di cerna karena mempunyai tekstur yang lembut dan halus lebih kecil dibadingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu lainnya. Dan juga bersifat Homogen Alami. Hal ini mempermudah untuk di cerna sehingga menekan timbulnya reaksi – reaksi alergi.

5. Dengan adanya sodium (Na), Flourin (F), Kalsium ( C ), dan Fosfor (P) sebagai elemen kimia yang dominant serta kandungan nutrisi lainya, maka susu kambing berkhasiat :
- Membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung
- Menyembuhkan reaksi – reaksi alergi pada kulit, Saluran nafas dan Pencernaan.
- Menyembuhkan bermacam – macam penyakit Paru – paru, Seperti astma, TBC, serta infeksi akut lainnya pada paru – paru
- Menyembuhkan beberapa kelainan ginjal, seperti Nepbrotic Syndrom infeksi – infeksi Ginjal serta asam urat tinggi.
- Kandungan kalsium (Ca) yang tinggi dapat membantu menyembuhkan rematik dan mencegah kerapuhan tulang ( Osteoporosis )
- Menambah Vitalitas daya tahan tubuh
- Mengatasi impotensi dan gairah seksual, Baik bagi pria maupun wanita
- Berdasarkan beberapa penelitian di amerika, Susu Kambing terbukti mempunyai efek anti kanker.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh United State Departement of Agriculture (USDA) menunjukkan gizi susu kambing etawa mendekati komposisi sempurna ASI. Setiap 100 gram susu kambing mengandung 3-4% protein, 4-7% lemak, 4,5% karbohidrat, 134 gram kalsium dan 111 g fosfor. Komposisi kimiawi susu kambing etawa mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, vitamin A,B1 (IU), B2 (mg), B6, B12, C, D, E, Niacin, V, Asam Pantotenant, Kolin dan Inositol. Anak yang mengkomsumsi susu kambing memiliki kepadatan tulang yang baik, kadar hemoglobin meningkat, serta kecukupan vitamin A, B1, B2 dan B3 yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan sel otak dan saraf. Asam amino yang mengandung unsur belerang metionin, sistin dan sistein penting untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf, serta berperan dalam pembentukn sel darah penawar racun (detoksifikasi) bahan – bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.

Dalam menetralisir tulang kalsium dan fosfor membentuk kalsiumfosfat (komponen utama mineral yang membentuk struktur dan kekuatan pada tulang), dimana kalsium melindungi sel usus besar dari resiko kanker akibat zat kimia yang melewatinya, mencegah pengeroposan tulang setelah masa menopouse (radang sendi). mencegah migran, menurunkan resiko timbulnya gejala sindroma premenstrual haid. Juga berperan pada sejumlah kegiatan fungsional seperti proses pembekuan darah, merangsang saraf, kontraksi otot, pengaturan aktivitas enzim, pemberdayaan fungsi membran sel, pengaturan tekanan darah dan mengatur jumlah kadar kalsium dalam darah secara seksama. Tujuannya supaya tidak terjadi kekurangan kadar kalsium didalam darah, akibat dari pengambilan kalsium dari dalam tulang di karenakan asupan kalsium kurang akibat gizi yang tidak berimbang.

Dari hal diatas , dapat diketahui keunggulan lain dari susu kambing etawa adalah sebagai berikut :

1. Butiran lemak lebih halus, sehingga mudah dicerna dan sangat baik untuk perkembangan kecerdasan.

2. Komposisi kalsium dan fosfor paling seimbang, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tulang anak – anak dan mencegah pengeroposan tulang gigi bagi orang dewasa.

3. Membantu memperlancar sistem pencernaan pada mereka yang mengalami gangguan pencernaan dan lansia.

4. Membantu untuk mengembaliakn kesehatan ibu yang melahirkan, pendarahan estela melahirkan (postpartum), memulihkan zat besi sesudah haid dan bagus untuk orang yang kekurangan darah (anemia)

5. Menyembuhkan penyakit kulit, serta digunakan untuk peningkatan kesekatan kulit terutama bagian wajah.

Susu kambing (etawa) banyak direkomendasikan sebagai bahan subtitusi bagi bayi, anak dan orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi ataupun berbagai jenis makanan lainnya. Mengkonsumsi susu kambing (etawa) juga dianjurkan bagi penderita penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot dan tukak lambung. Termasuk juga bagi penderita HIV/AIDS, sebagai salah satu penambah atau penjaga kekebalan tubuh. (snt_disnakkan )

Manfaat susu kambing

Menurut paparan pak mantri lukman , Sejak jaman rosulullah susu kambing sudah dikonsumsi di kalangan penduduk arab sebagai minuman sekaligus obat . Khasiat susu kambing diantaranya :

- Meningkatkan Kecerdasan Anak seperti halnya susu sapi

- Memperlambat osteoporosis dan meyembuhkan rematik

- Mengkatkan stamina dan mengatasi masalah impotensi

- Kesehatan kulit

- Mempercepat penyembuhan penyakit TBC / Flek paru2 , ASMA

- Menyembuhkan penyakit Thalasemia , Anemia dan Diabetes

- Rendah kolesterol , bisa di konsumsi untuk program diet

Sumber: etawa jaya.com

Jumat, 07 Oktober 2011

Benarkah Kita Mencintai Rasulullah?

Oleh : Siti Hafidah Ayub Asnawi, Lc

sumber: http://fokma.org

"Jika kecintaanmu itu sejati, niscaya engkau akan menta'atinya.Sesungguhnya seorang pecinta, kepada orang yang dicintainya akan selalu ta'at setia."

Bilal bin Rabbah, sahabat Rasulullah SAW berkulit hitam namun berhati putih mempunyai banyak kenangan tersendiri pada lelaki mulia yang menjadi Nabinya. Kenangan itu berkerak dan melekat dalam diri Bilal ra. sampai jauh setelah Rasulullah SAW wafat. Agar tak terkoyak moyak hatinya, Bilal ra. memutuskan untuk tak lagi adzan sepeninggal Rasulullah SAW. Sampai suatu ketika, rindu Bilal ra. tak tertahankan. Ia pun mengumandangkan adzan.
Kisah itu diawali dengan cerita Bilal ra. tentang mimpinya semalam. Lelaki asal Ethiopia itu, suatu malam bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, Bilal bertemu dengan Rasulullah SAW. “Bilal, betapa rindu aku padamu,” kata Rasulullah SAW dalam mimpi Bilal.
Satu orang mendengar cerita Bilal ra. Tak berapa lama, orang pertama menceritakan mimpi Bilal ra. pada orang kedua. Orang keduapun bercerita pada orang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Menjelang sore, nyaris seluruh penduduk kota Madinah, kota yang sudah lama ditinggalkannya, tahu tentang mimpinya itu. Maka bersepakat penduduk Madinah, meminta Bilal ra. untuk adzan di masjid Rasulullah saat waktu shalat maghrib tiba.
Tak kuasa Bilal menolak keinginan sahabat-sahabatnya. Senja merah, angin sepoi dan langit bersih dari mega. Bilal mengumandangkan adzan. Penduduk Madinah tercekam kerinduan. Rasa dalam dada membuncah, detik-detik bersama Rasulullah, manusia tercinta terbayang kembali di pelupuk mata. Akhirnya, penduduk Madinah pun menitikkan air mata rindunya, dan Bilal ra, tentu saja ia diharu biru rindu pada kekasihnya, Nabi akhir zaman itu.

Datangnya bulan Rabiul Awal mengingatkan kita pada kelahiran teragung sepanjang sejarah umat manusia. Dia adalah kelahiran Rasulullah SAW, utusan Allah SWT yang termulia dan penutup risalah langit. Berbagai simbol kecintaan pun digiatkan oleh sebagian besar kaum muslimin, digelarlah berbagai lomba yang katanya "islami", dirayakan peringatan Maulid Nabi di berbagai sekolah, masjid dan instansi, bahkan sampai menjadi hari libur nasional di negeri ini. Dengan begitu giat dan "ikhlas" mereka melakukan itu semua. Tenaga, waktu dan harta mereka korbankan demi menyukseskannya, dengan sebuah alasan bahwa itu adalah bentuk cinta kepada Rasul-Nya .

Seseorang yang sedang jatuh cinta, biasanya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencari jalan bagaimana caranya agar yang anda cintai itu membalas cinta anda. Anda pasti akan berusaha apa yang disukai oleh yang anda cintai. Setelah anda tahu tentu saja anda akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhinya sampai yang anda cintai itu membalas cinta anda. Bukan itu saja, anda juga akan selalu berusaha agar cinta yang telah anda peroleh dengan susah payah itu tetap langgeng dan terus meningkat. Jika anda cinta betul kepada seseorang, saya yakin anda selalu berusaha mementingkan seseorang itu tanpa memperhatikan kepentingan diri anda. Bukankah demikian?

Begitu pula jika kita ingin mencintai dan dicintai oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. Salah satu bukti bahwa persaksian kita yang telah kita canangkan melalui dua kalimat syahadat adalah mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas cinta kita kepada yang lain. Artinya, cinta yang kita berikan kepada yang selain Allah dan rasul-Nya harus didasarkan kepada cinta kita kepada Allah dan rasul-Nya. Kita akan mengabaikan cinta kita kepada yang lain ketika Allah dan Rasul-Nya tidak membenarkannya. Contoh, kita cinta kepada anak kita bukan? Nah, ketika anak kita memintai sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya kita tidak memenuhinya. Bahkan mungkin kita akan memberikan beberapa nasehat kepada anak kita bahwa hal itu dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.Allah SWT berfirman :"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Ali Imran: 31) Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah beriman (secara sempurna) salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia." (HR. Al-Bukhari) Ayat di atas menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah adalah dengan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Menta'ati apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang beliau larang, menurut hadits-hadits shahih yang beliau jelaskan kepada umat manusia.

Tidaklah kecintaan itu dengan banyak bicara dengan tanpa mengamalkan petunjuk, perintah dan sunnah-sunnah beliau. Adapun hadits shahih di atas, ia mengandung pengertian bahwa iman seorang muslim tidak sempurna, sehingga ia mencintai Rasulullah SAW melebihi kecintaannya terhadap anak, orang tua dan segenap manusia, bahkan sebagaimana ditegaskan dalam hadits lain, hingga melebihi kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Pengaruh kecintaan itu tampak ketika terjadi pertentangan antara perintah-perintah dan larangan-larangan Rasulullah SAW dengan hawa nafsunya, keinginan isteri, anak-anak serta segenap manusia di sekelilingnya. Jika ia benar-benar mencintai Rasulullah SAW, ia akan mendahulukan perintah-perintahnya dan tidak menuruti kehendak nafsunya, keluarga atau orang-orang di sekelilingnya. Tetapi jika kecintaan itu hanya dusta belaka maka ia akan mendurhakai Allah dan RasulNya, lalu menuruti setan dan hawa nafsunya. Kecintaan kepada Rasulullah SAW adalah dengan mengikuti petunjuknya, berpegang teguh dengan sunnahnya serta dengan menerapkan ajaran-ajarannya. Sungguh, alangkah indah ungkapan penyair tentang kecintaan sejati di bawah ini. "Jika kecintaanmu itu sejati, niscaya engkau akan menta'atinya.Sesungguhnya seorang pecinta, kepada orang yang dicintainya akan selalu ta'at setia."Mencintai Rasulullah, bagaimana bentuknya? Sekedar memujinya dalam berabagai kesempatan, seperti setiap hari kelahirannya? Sekedar membacakan salawat kepadanya? Setiap insan tentu merindukan kebahagaiaan. Segala usaha yang diperjuangkan, dalam segala levelnya adalah upaya untuk mencapai kebahagiaan yang dirindukan. Tanpa kebahagiaan manusia akan tetap sengsara, tertatih-tatih dalam kegelapan. Rasulullah datang membawa kunci kebahagiaan yang dirindukan itu. Maka tentu sangat wajar jika setiap muslim wajib mencintainya. Perintah mentaati Allah dalam Al-Qur'an, selalu digandeng dengan perintah mentaati Rasulullah, perhatikan firman Allah dalam surat at-Taghabun ayat 12 : “Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasulullah; maka kalau kamu berpaling (enggan taat, kamulah yang akan menderita balasannya yang buruk), kerana sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (perintah-perintah) dengan jelas nyata.” Dalam ayat di atas menunjukkan bahwa mentaati Rasulullah SAW adalah berarti mentaati Allah SWT. Dan mengingkarinya berarti juga mengingkari Allah SAW. Demikian juga persaksian dua kalimat syahadat menegaskan bahwa seseorang tidak bisa masuk Islam jika hanya mengaku beriman kepada Allah tanpa mengakui kerasulan Muhammad SAW.

Dari sini bisa dilihat bahwa mencintai Rasulullah adalah juga mencintai Allah. Artinya bila seorang harus mencintai Allah di atas segala-galanya termasuk dirinya, maka dalam mencitai Rasulullah juga harus demikian. Abdullah bin Hisyam ra, dalam riwayat Imam Bukhari bercerita : " Kami suatu hari bersama Nabi SAW , beliau menggandeng tangan Umar bin Khattab ra. Umar lalu berkata : Wahai Rasulullah, engkau saya cintai diatas segalanya selain diri saya sendiri. Rasulullah menjawab : tidak, wahai Umar, demi yang jiwaku berada dalam genggamanNya, - ( imanmu tidak sempurna ) sampai kau mencintaiku lebih dari cintamu terhadap dirimu ". Tapi bagaimana cinta terhadap orang yang paling dekat, seperti anak, dan yang paling dimulyakan seperti orang tua.

Dalam berbagai kejadian kita sering menemukan orang berani mengorbankan dirinya demi kehidupan seorang anak. Orang sering berani menempuh kesulitan apa saja, sampai yang paling membahayakan terhadap dirinya, demi pengabdian kepada orang tuanya. Akankah cinta kepada Rasulullah juga harus di atas ini? Abu Hurairah, ra, menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : " Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, tidak beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintaiku lebih dari cintanya terhadap orang tuanya dan anaknya ". ( HR. Bukhari ). Tidak hanya itu, cinta kepada Rasulullah SAW harus juga di atas cinta terhadap semua kerabat, harta kekayaan, dan semua manusia. Imam Muslim pernah meriwayatkan sebuah hadits dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda : " Tidak beriman seorang hamba sampai ia mencintaiku lebih dari cintanya terhadap kerabatnya, hartanya dan semua manusia ". Mencintai Rasulullah, bagaimana bentuknya? Sekedar memujinya dalam berabagai kesempatan, seperti setiap hari kelahirannya? Sekedar membacakan salawat kepadanya? Cinta yang jujur akan menggerakkan seluruh dimensi kemanusiaan untuk berbuat sesuatu sebagai cerminannya. Cinta Rasulullah, adalah banyak menyebutnya, mengikuti sunnahnya, menegakkan risalahnya di dalam dirinya dan di atas bumi yang Allah ciptakan ini. Rasulullah SAW, pembawa cahaya yang menerangkan jalan hidup bagi manusia. Cahaya ini berupa Al Qur'an dan sunnahnya, pedoman dalam segala aktivitas, dengannya kebahagiaan dunia-akhirat bisa tercapai. Jika hal di atas telah kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan ikhlas karena mengharap ridlo Allah semata, Insya Allah kita termasuk orang yang telah mencintai Rasulullah. Tentu saja hal ini akan terus kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya agar kita terus dapat mencintai Rasulullah. Agar cintai kita selalu meningkat baik jumlah maupun mutunya. Jika kita telah berusaha mencintai Rasulullah, maka kita baru bisa berharap bahwa Rasulullah membalas cinta kita.

Apa hikmahnya jika Rasulullah membalas cinta kita. Bukti balasan Rasulullah kepada kita adalah bahwa Insya Allah Rasulullah akan memberi syafaat kepada kita ketika kita mengalami kesulitan di Hari Perhitungan. Hari dimana semua orang sibuk terhadap dirinya sendiri. Hari dimana setiap orang tidak sempat mengingat orang lain. Hari dimana lepaslah ikatan keluarga. Hari dimana semua orang akan menuntut. Hari dimana semua tuntutan akan diperhatikan dan dipertimbangkan oleh Allah. Hari yang maha sulit bagi setiap makhluk.

Sebenarnya cinta Rasulullah kepada umatnya tidak usah diragukan lagi. Rasulullah berupaya sekuat tenaga agar kita semua mendapat rahmat Allah. Beliau tidak meminta upah dari kita semua. Bahkan segala harta yang dimilikinya habis untuk perjuangan menegakkan agama Allah. Sesungguhnya Rasulullah bisa kaya jika menghendakinya. Akan tetapi beliau gunakan kekayaannya untuk mengajak kita masuk ke dalam karunia Allah. Bahkan diakhir hidupnya, ketika nafas sudah di leher, baginda SAW masih ingat dan mencemaskan umatnya. Nah, pemimpin yang demikian, yang sangat memperhatikan nasib umatnya dunia dan akherat tentu saja sangat layak kita cintai. Ya, kita selayaknyalah berterimakasih dan mencintai Rasulullah tanpa mengharap balasannya. Sebab, dengan mencintainya itu akan menjadi jalan bagi kita menuju karunia Allah, yaitu iman dan taqwa, selamat baik di dunia maupun di akherat.

Oleh sebab itu, mari kita berusaha mencintainya sebagai wujud rasa terima kasih kita dengan memahami dan mengambil pelajaran dari sejarah Rasulullah, banyak bershalawat kepadanya secara ikhlas, mencontoh sunah-sunah Rasulullah yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah, mentauladani perilaku Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, dan ziarah ke makam Rasulullah di Madinah dengan ikhlas jika kita mampu pergi kesana.

Wallahu A’lam

Manajemen Keuangan Keluarga Muslim


(Oleh : Hendry Munief, SE., Ak.)*
sumber: www.fokma.org

PENDAHULUAN

Manajemen keuangan keluarga bagi keluarga muslim merupakan suatu bagian penting dalam membantu mewujudkan rumah tangga yang harmonis dan mampu menjadi pendukung bagi aktivitas keislaman dan keseharian rumah tangga yang islami.

Sebab sangat banyak masalah ekonomi atau keuangan keluarga yang menjadi penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga dan akhirnya mengganggu aktivitas seorang muslim dalam melaksanakan tugasnya, baik sebagai seorang istri, suami, anak ataupun sebagai hamba Allah untuk beribadah kepada-Nya.

Dalam kaidah fikih, ekonomi keluarga mutlak tanggung jawab suami. Jika istri bekerja, hasilnya untuk diri sendiri. Bila ditujukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, maka bernilai sedekah.

Rumah tangga, yang di dalamnya ada suami, istri dan anak-anak, merupakan unit keuangan yang terkecil. Pada umumnya saat awal menikah, sering terjadi kesulitan mengatur keuangan rumah tangga, yang berakibat terjadi ‘deficit cash flow’ pada akhir bulan, karena pengelolaan keuangan belum tertata dengan baik, dan belum ada perencanaan secara komprehensif.

Manajemen keuangan keluarga yang baik senantiasa menjaga keseimbangan (tawazun) antara besarnya pendapatan keluarga dengan besarnya pengeluaran. Dalam hal ini Islam mengajarkan kita untuk senantiasa bersifat qona’ah ketika pendapatan keluarga tidak begitu besar dan berusaha untuk mengpotimalkan pos-pos pengeluaran dengan baik, jangan sampai ‘besar pasak daripada tiang’.

POS KEUANGAN KELUARGA

Pos apa yang pertama kali kita sisihkan saat pertama kali menerima gaji? Banyak ibu rumah tangga dan para bapak menjawab “belanja rutin”. Menurut perencana keuangan keluarga Achmad Ghazali, jawaban itu kurang benar. ”Yang benar adalah sisihkan dulu untuk zakat, infak dan sedekah (ZIS), bayar utang, menabung baru belanja rutin.”

Mengapa demikian, menurutnya karena belanja adalah pos yang paling fleksibel. Besar atau kecilnya tergantung kebiasaan dan kemauan personal.

ZIS berurusan dengan dunia dan akhirat. Utang berkaitan dengan urusan dunia sehingga jika telat dibayar, maka orang yang bersangkutan harus membayar denda, bunga, dan diteror debt collector. Tabungan berkaitan dengan masa tua sehingga harus dikeluarkan lebih dahulu sebelum uang gaji dibagikan untuk pos belanja rumah tangga.

Disinilah diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam merencanakan, menyusun, dan melaksanakan rencana keuangan seseorang khususnya dalam kehidupan rumah tangga. Prioritas alokasi pengeluaran dari gaji yang diterima ada dalam 4 titik, yaitu:

  1. Untuk dikeluarkan zakatnya.
  2. Pengeluaran kepada pihak ketiga sebagai salah satu kebijakan mendahulukan kewajiban daripada hak.
  3. Investasi dan tabungan untuk kehidupan masa depan.
  4. Terakhir untuk alokasi kebutuhan kita sekarang.

Dari ke empat titik tersebut seringkali berbalik, titik terakhir malah menjadi yang utama dan titik paling utama justru menjadi yang terakhir. Seperti dalam gambar di bawah ini

Gentong Qona'ah

Sebagaimana sifat air, selalu mengalir dari atas ke bawah, begitu pula Cash Flow kita. Seringkali terlihat seperti gambar di atas. Setelah menerima gaji, maka akan langsung mengalir ke bawah, yaitu ke arah konsumsi. Baru setelah itu kalau ada sisa, kita tabung. Kalau masih juga ada sisa dari yang kita tabung, kita buat bayar cicilan sepeda motor, rumah, dan lain-lain. Kalau ternyata masih juga ada sisa, barulah kita mengeluarkan untuk infaq dan shodaqoh.

Gentong Qonaah


Cash Flow seorang muslim,digambarkan seperti segentong air yang mana selalu mendapat aliran secara berkala dalam setiap bulan. Langkah awal yang harus dilakukan bagi seorang muslim adalah tidak menyediakan sembarang gentong. Gentong yang kita sediakan adalah gentong yang bermerek Gentong Q ( Qona’ah). Karena sebesar apapun pendapatan kita, tidak akan bisa cukup kalau kita sendiri tidak merasa cukup dengan yang kita dapat. Sebelum masuk dalam gentong, air harus melewati Filter Halalan Thoyyibah.

Setelah air masuk ke dalam gentong, Kran Air harus ditutup dulu. Kenapa harus ditutup dulu? Karena ”Air” masih harus membasahi bagian terpenting. Yaitu Hak Allah, (Zakat Infaq dan Shodaqoh). Baru setelah Hak Allah kita tunaikan, ”Air” kita alirkan ke saluran “Hak pihak Ketiga”. Apakah hak pihak ketiga itu? Ia adalah hutang dan cicilan yang wajib kita tunaikan. Barulah setelah itu, kita tentukan seberapa banyak ”Air” harus kita sisakan sebelum dihabiskan. Kita alirkan ”Air” ke saluran “Hak Pribadi Masa Datang”. Yaitu untuk menabung dan investasi (pendidikan anak, ibadah haji, dll).

Setelah melewati saluran-saluran tersebut, barulah ”Air” bisa kita nikmati untuk mencukupi kebutuhan. Dan ingat! Kran harus tetap difungsikan. Artinya, kita harus bisa hidup hemat, menyesuaikan konsumsi kita dengan ”Air” yang tersedia.

TIPS BELANJA HEMAT

1. Perhatikan baik-baik ke mana uang kita pergi. Catat di memo apa yang dibutuhkan dan mencatat apa yang anda beli. Terbiasa mencatat akan membantu anda menjadi lebih cermat dan tentu lebih hemat saat belanja.

2. Jangan suka belanja mendadak. Makin banyak waktu untuk belanja, makin hematlah anda. Anda bisa membandingkan harga, sebelum akhirnya mengambil keputusan. Hukum ini berlaku lebih pada momen-momen tertentu seperti persiapan merayakan hari besar, ulang tahun, dan lain-lain.

3. Kalau belum jadi konglomerat dengan limpahan uang di deposito, lebih baik bawa uang cash di dompet untuk dibelanjakan, dibandingkan memakai kartu kredit.

4. Jangan malu untuk menawar serendah mungkin. Dengan begitu anda bisa menghemat sejumlah uang walau tidak terlalu besar jumlahnya, dan uang itu bisa dialokasikan untuk keperluan yang lain.

5. Jangan lupa membawa daftar belanja anda. Dan biasakan untuk tidak membeli apapun yang tidak ada dalam daftar tersebut.

6. Jangan pergi belanja dalam keadaan lapar. Itu akan membuat anda jadi boros membeli makanan yang harganya bisa relatif mahal. Kalau bisa makan dulu di rumah sebelum pergi, itu akan jauh lebih baik. Kecuali memang niat makan diluar.

7. Jangan belanja dalam keadaan bingung, sedih atau sedang dalam masalah lain. Terutama pada wanita, belanja dalam keadaan seperti ini akan membuat anda ”lapar mata” dan akhirnya membeli sesuatu yang sama sekali tidak perlu.

8. Belanjalah sendirian. Bawa pasangan atau anak ketika belanja akan membuat anda ‘tergoda’ untuk membeli sesuatu untuk mereka.

9. Jangan langsung buang bukti pembayaran. Anda bisa baca ulang bukti itu untuk menjadi bahan perhitungan dan ‘perenungan’. Dan siapa tahu barang yang anda beli rusak, anda bisa mengembalikannya dengan membawa bukti itu.

10. Jangan malu cari barang tertentu di toko barang bekas. Jika pandai memilih, anda bisa menghemat sejumlah uang untuk barang yang masih berkualitas baik.

PENUTUP

Semoga materi yang singkat ini dapat menjadi masukan berguna bagi kita semua untuk mulai menata dan mengatur manajemen dalam keuangan keluarganya. Sehingga terwujudlah sebuah tatanan keluarga yang harmonis dan dapat memberikan kontribusi bagi dakwah Islam secara luas.

Wallahu A’lam bis Showab

* Penulis adalah seorang usahawan yang sedang menyelesaikan studi masternya di bidang Master of Business Administration Faculty of Economics and Business Universiti Kebangsaan Malaysia

Rabu, 05 Oktober 2011

Keseimbangan

Posted by takwiniyyah pada 30 Juli 2009

“Maka hadapakanlah wajahmu dengan lurus kepada Dien yang hanif (agama Allah); tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia dengan fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Qs. 30:30)

Manusia diciptakan dengan fitrah berdien tauhid (memiliki naluri tauhid yaitu Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalaupun ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan. Sesuai dengan fitrah Allah itu, manusia diciptakan terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasad, akal dan ruh. Islam mengehendaki ketiga unsur tersebut berada dalam keadaan tawaazun (seimbang). Untuk menjaga keseimbangan itu, kita harus memperhatikan bagaimana mengelola ketiga unsur pembentuk manusia itu dengan tepat.

Ketiga unsur di atas membutuhkan makanan (santapan) yang tepat dan memadai. Jasad membutuhkan santapan jasad, akal memerlukan santapan akal dan ruh pun memerlukan santapan ruh.

1. SANTAPAN JASAD

Adapun santapan jasad itu terdiri dari makanan, minuman, tidur, olahraga, seks dan pakaian. Islam mengajarkan agar manusia memakan makanan yang halalan thayyiba ( halal dan baik untuk kesehatan). “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik… “(Qs. Al Baqarah:168). “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu…”(Qs. Al Baqarah:174)

Sedangkan untuk istirahat, tidur, Allah SWT. menjelaskan dalam Qs. Al Qashash: 71-73. “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari).” Qs. Al Qashash:73

Sehubungan dengan olahraga, Allah SWT. berfirman dalam Qs. Al Anfal:60 ,” Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang ( yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh-musuh Allah.”

Tentang seks Allah SWT. berfirman dalam Qs. An Nuur:24. Adapun hukum perkawinan ini dapat dilihat pada Qs. An Nisaa’:32

Kebutuhan akan pakaian difirmankan Allah SWT dalam Qs. Al A’raf:26 dan 31.

2. SANTAPAN AKAL

Akal memerlukan santapan berupa ilmu. Al Ghazali membedakan ilmu ini ke dalam dua kelompok yaitu: fardhu ‘ain (wajib untuk semua orang) dan fardhu kifayah (wajib sampai ada orang yang mrnguasai ilmu tersebut). Jadi wajib kifayah ini artinya tidak semua orang wajib hukumnya untuk menguasai ilmu kedokteran atau ilmu teknik atau ilmu ekonomi, dsb.

Yang termasuk ke dalam kelompok fardhu ‘ain adalah al maabaadi al Islamiyah (Prisnip-prinsip Dasar Ajaran Islam). Prinsip-prinsip dasar ajaran Islam itu adalah ma’rifatullah (merupakan tujuan), ma’rifatur rasul (merupakan ikutan/teladan), ma’rifatul Islam (merupakan jalan,path) ma’rifatul insan berupa risalatul insan (misi penciptaan manusia) dan wazifatul insan (fungsi penciptaan manusia).

Ma’rifatullah merupakan tujuan hidup kita hanyalah untuk Allah SWT. “Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam…” (Qs. Al An’am:162).

Ma’rifatur rasul merupakan ikutan / suri tauladan yang baik. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangann hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Qs. Al Ahzab:21)

Ma’rifatul Islam merupakan jalan (path) untuk mencapai ma’rifatullah. “Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al Kitab, kecuali sudah datang pengetahuan pada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya.” (Qs. Ali Imran:19).

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (Qs. At Taubah:33). Wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari al Islam, karena hanya Islam lah agama yang diridhoi Allah. Karena itulah diperlukan suati sistem kajian intensif, komprehensif dan berjama’ah.

Intensif berarti sedikit demi sedikit tetapi mendalam dan berkesinambungan.

Komprehensif dimaksudkan tidak sepotong-sepotong ataupun parsial tetapi dipelajari secara keseluruhan.

Berjama’ah artinya agar mempelajari Islam dapat langsung dipraktekkan dan ada saling menasihati bila ada kekeliruan dan kemalasan.

Ma’rifatul insan dibagi ke dalam dua bagian yaitu: risalatul insan dan wazifatul insan. Risalatul insane artinya misi penciptaan manusia yaitu hanya untuk menyembah Allah swt. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (mengabdi kepada Allah)…”(Qs. Adz Dzaariyaat:56) sedangkan wazaifatul insan (fungsi penciptaan manusia) adalah untuk dijadikan khalifah di muka bumi,…”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…”(Qs. Al Baqarah:30)

3. SANTAPAN RUH

Adapun santapan ruh ini adalah dzikir. Allah SWT. berfirman dalam Qs. Thaha:14,”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu.” Pada ayat ini dijelaskan bahwa sholat merupakan salah satu cara untuk zikrullah (mengingat Allah). Srelamjunya pada Qs. Al Anfaal:2, Allah SWT. berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Dan Qs. Ar Ra’ad:28.

Dalam berzikir kita kenal istilah zikrul lisani dan zikrul qolbi yaitu zikir secara lisan yang diikuti oleh hati (qolbu). Dari ketiga ayat di atas, terlihat dengan jelas bahwa mengingat Allah (zikrullah )itu bisa dilakaukan dengan sholat yang khusyu’, dengan mengingat sifat-sifat keagungan Allah, dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an secara lisan dan diikuti qolbu (hati). Hasil yang akan diperoleh dari mengingat Allah ini adalah tathmainnul qulub (hati yang tenteram), yaitu hati yang bersyukur di saat menerima rahmat Allah dan hati yang bersabar di saat mengadapi musibah.

Ketiga dimensi (jasad, akal, ruh) harus seimbang, dalam pengertian harus diberi santapan secara seimbang. Jika kita hanya memberikan santapan fisik saja tanpa santapan akal dan ruh, maka kita hanya memuaskan kehendak fisik/jasad saja, tapi ruh kita sangat kering, sehingga hatipun tidak tenteram. Begitu pun halnya bila terlalu berat pada pemberian santapan akal saja, tanpa memperhatikan jasad dan ruh, maka manusia itu ibarat orang yang memiliki pengetahuan, tapi jasadnya sakit-sakitan dan hati pun tidak tenteram. Sebaliknya jika hanya dimensi ruh saja yang diperhatikan, tanpa memberikan makanan fisik dan akal berupa ilmu, terutama Al Maabaadi Al Islamiyah, maka cara berzikir pun kehilangan pedoman sehingga menjadilah manusia-manusia yang hanya memuaskan kebutuhan ruh semata, semenatara jasad dan akalnya memiliki ketidakseimbanagn. Dan kondisi ini tentu akan menyalahi fitrah dari Allah SWT.

Wallahu’alam.

Sumber: Lentera Kehidupan

Selasa, 04 Oktober 2011

Lambung Sehat Saat Puasa

Lambung Sehat Menuju Kemenangan

sumber:ghonzation.blogspot.com

Tidak terasa sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan, di mana umat muslim akan menjalankan ibadah puasa yang merupakan perintah wajib dari Allah SWT kepada umat Islam yang beriman (QS Al Baqarah 183). Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan saat puasa adalah kambuhnya penyakit maag.

Seperti kita ketahui dalam berpuasa berarti saluran cerna kita tidak mendapat makanan maupun minuman selama +/- 14 jam, kosongnya lambung dapat mengakibatkan kambuhnya sakit maag. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli memang terjadi peningkatan asam lambung saat puasa dan akan kembali normal setelah puasa selesai. Selain itu lambung juga akan mengadakan proses adaptasi dengan pola makan yang berubah, sehingga seringkali pada awal-awal puasa keluhan sakit maag ini meningkat.

Menurut Dr Samuel Oetoro MS SpGK, sebagai seorang ahli gizi klinik, beliau menganjurkan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar setiap orang harus
menerapkan pola hidup sehat dan bugar. Pola hidup sehat dan bugar berarti kita harus melakukan 5S yaitu Makan Sehat, Berpikir Sehat, Istirahat Sehat, Aktifitas Sehat dan Lingkungan Sehat.

Dalam hal Makan Sehat, kita harus memperhatikan 3 hal yaitu jumlah, jadwal dan jenis makanan. Di saat puasa hal ini juga perlu diterapkan supaya puasa dapat dilalui tanpa masalah dengan lambung.

3T Saat Bulan Puasa

Sejalan dengan itu untuk menjaga lambung tetap sehat selama puasa, kita bisa menerapkan Gerakan Lambung Sehat dengan 3T, yaitu :
1. Tepat waktu: jangan lewatkan sahur dan jangan tunda berbuka.
2. Tepat nutrisi: makanlah makanan dengan gizi seimbang dan lengkap selama puasa. Saat sahur tubuh memerlukan makanan bergizi dan kaya serat, sedangkan saat berbuka awali dengan minum air & makan yang manis dahulu (misal: kurma), sesudah shalat lanjutkan makan besar dan lengkap; sesudah tarawih/sebelum tidur dapat mengkonsumsi makanan ringan. Perbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
3. Tepat solusi: jika timbul gejala sakit maag seperti sendawa asam, mual, mulas, nyeri uluhati dan kembung, maka asam lambung dapat dinetralkan dengan minum obat maag sebelum sahur, saat berbuka dan sebelum tidur malam.

Dengan puasa, waktu makan kita akan lebih teratur sehingga pengeluaran asam lambung juga lebih teratur. Biasanya dengan melakukan puasa dengan baik, terapkan 3T dengan niat yang kuat maka lambung akan terjaga kesehatannya sampai hari kemenangan.

Tips Sehat Sahur

1. Sahurlah mendekati imsak.
2. Makanlah makanan yang mudah dicerna, misal: sedikit nasi, telur, sayur, tempe/tahu.
3. Minumlah air hangat atau jus buah segar.
4. Jangan langsung beraktivitas berat atau kembali tidur setelah sahur, beri waktu (30 menit) makanan masuk ke pencernaan dengan sempurna.

Tips Sehat Berbuka


1. Segerakan berbuka ketika masuk waktu buka dengan minum air putih.
2. Utamakan makanan yang manis atau kurma seperti ajaran Nabi.
3. Satu jam kemudian, makanlah makanan padat dan lengkap secukupnya.
4. Perbanyak minum air putih untuk membantu proses pencernaan.

Nataijul Ibadah Wa Halawatul Ibadah (1)

Posted by takwiniyyah pada 30 Juli 2009

Menikmati Kesegaran Ibadah

Menelusuri jalan hidup kadang tak ubahnya seperti pengembara yang berjalan di tengah terik. Haus dan melelahkan. Andai ada air segar yang tersaji di tiap persinggahan. Andai tiap orang sadar kalau air segar itu adalah ibadah di tiap persinggahan kesibukan.

Ada yang aneh dari sudut pandang Aisyah r.a. terhadap tingkah suaminya, Rasulullah saw. Ia terheran ketika mendapati Rasul yang begitu menikmati shalat sunnah hingga kakinya bengkak. Apa beliau tidak merasakan sakit itu?

Aisyah pun mengatakan, “Kenapa kau lakukan itu, ya Rasulullah? Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang dulu dan akan datang?” Dengan ringan Rasul menjawab, “Tak patutkah aku untuk menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur!”

Kenikmatan beribadah. Itulah yang dirasakan Baginda Rasulullah saw. ketika sedang shalat. Sedemikian nikmatnya, hingga rasa sakit dari bengkak kakinya tak lagi terasa. Beliau seperti tak ingin menyudahi komunikasinya dengan Yang Maha Kasih, Yang Maha Sayang.

Keindahan hubungan antara seorang hamba dengan Khaliqnya itu bukan sesuatu yang terjadi begitu saja. Persis seperti seorang rakyat ketika berkomunikasi dengan seorang pejabat tinggi. Umumnya, komunikasi akan berlangsung formal, kaku, dan membosankan. Akan beda jika rakyat itu masih ada hubungan keluarga dengan sang pejabat. Mereka sudah saling kenal. Komunikasi menjadi tidak formal, santai, dan sangat menyenangkan. Padahal posisinya tetap sama: antara rakyat dengan seorang pejabat tinggi.

Secara sederhana bisa dibilang ada hijab. Ada sesuatu yang mendindingi antara hati seorang manusia dengan Allah swt. Dinding ini bisa menebal, bisa juga menipis. Bahkan nyaris tak ada dinding sama sekali.

Firman Allah swt. dalam surah Qaf ayat 16, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

Masalahnya, sedekat itu pulakah seorang hamba Allah kepada Allah swt. Ini yang akhirnya menentukan keharmonisan dan kenikmatan dalam beribadah. Dan ini pula yang menentukan bermutu tidaknya ibadah seorang hamba Allah swt.

Mutu ibadah yang terkesan sederhana ini, ternyata punya dampak yang luar biasa dalam tatanan kehidupan manusia. Mutu ibadah seseorang sangat berpengaruh pada sepak terjangnya di dunia nyata. Apakah terhadap sesama manusia atau dengan alam lingkungannya.

Dalam hal shalat misalnya, Al-Qur’an menyebutnya dengan mereka yang lalai dari shalat. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” [QS. Al-Ma'un (107): 4-7]

Bagaimana mungkin orang yang rajin shalat bisa tak peduli dengan lingkungan, bahkan bisa berbuat jahat dengan saudara seiman? Ini menandakan kalau shalat yang dilakukan tidak bermutu sama sekali. Karena pengaruh shalatnya tidak terlihat dalam hubungan sosialnya dengan yang lain.

Rasulullah saw. mengatakan, “Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun beribadah) tapi kikir.” (HR. Athabrani)

Ternyata, jauh tidaknya seseorang kepada Allah bisa dilihat dari hubungannya dengan orang sekitar. Kalau seseorang tidak disukai dengan orang sekitarnya, terlebih sesama mukmin, berarti hubungan orang itu dengan Allah swt. seperti minyak dengan air. Terlihat seperti menyatu, padahal selalu pisah.

Perhatikanlah bagaimana sosok Rasulullah saw. di mata para sahabatnya. Begitu dekat, begitu dicintai. Rasulullah saw. buat para sahabatnya bisa seperti ayah dengan anak, antara sesama sahabat dekat, dan seperti guru dengan murid.

“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” [QS. At-Taubah (9): 128]

Dekat tidaknya seseorang dengan Allah swt. juga bergantung pada diri orang itu sendiri. Dan pintu itu ada pada kebersihan hati, kekuatan iman, serta istiqamah dalam mentaati aturan Allah dalam kehidupan.

Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [QS. Al-Baqarah (2): 186]

Andai ibadah menjadi sesuatu yang menyenangkan buat diri seseorang, dia akan menjadikan shalat persis seperti yang dilakukan Rasulullah terhadap shalatnya. Rasulullah saw. bila menghadapi suatu dilema (situasi yang sukar dan membingungkan), beliau shalat. (HR Ahmad)

ditulis oleh Muhammad Nuh dalam www.dakwatuna.com

MUWAAFAQATUL AQWAAL BIL AF’AL

MUWAAFAQATUL AQWAAL BIL AF’AL

(Keselarasan Kata dan Perbuatan)

sumber:4antum.wordpress.com

“Hai orang – orang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah SWT, bahwa kamu mengatakan apa – apa yang tidak kamu perbuat.”

(QS. As – Shaff : 2 – 3)

Ayat ini bukan mengancam orang yang berdakwah kepada sesuatu padahal ia belum mampu melakukannya. Mengajak orang lain kepada kebaikan adalah baik, terlepas dari sudah mampu atau belum. Kebaikan harus didakwahkan.

Ayat di atas mencela orang yang sengaja berbicara bahwa ia akan melakukan suatu kebaikan dan ia mampu, namun tidak melakukannya. Padahal tidak ada uzue. Ia hanya sekedar mengatakan kepada orang lain saja. Sikap demikian menjadi indikator kedustaannya, sedangkan dusta merupakan dosa besar dalam Islam.

Selagi lagi, di sini ana tidak bermaksud untuk menggurui, hanya ingin memberikan motivasi kepada diri sendiri dan kepada antum semua agar kita bisa menjadi makhluk yang lebih baik dari hari kemarin … ^_^

Kebenaran dan kejujuran atau shiddiq adalah hal paling mahal dalam Islam, kejujuran adalah landasan iman. Di antara ciri kejujuran adalah keserasian antara ucapan dengan yang ada di hati. Jujur, keserasian antara ucapan dan perbuatan. Orang yang mengatakan akan melakukan sesuatu tapi sengaja tidak melakukannya, dan tidak ada tekad melakukannya, maka ia telah berdusta kepada Allah SWT dan manusia.

Islam sangat menekankan penjagaan lisan. Kebanyakan orang tersungkur di neraka karena lisannya, dusta dalam berkata, tidak menepati janjinya. Kalau lisan seseorang tidak bisa dipercaya, apa lagi yang mendasarinya untuk dipercaya orang lain?

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak ada iman kalau tidak ada amanah, dan tidak ada dien (agama) bagi orang yang tidak bisa dipegang janjinya.”

(HR. Ahmad)

Sudah banyak penderitaan kaum muslimin disebabkan orang – orang munafik yang banyak bicara, banyak berjanji, tapi tidak ada realisasinya. Maka Allah SWT sangat mencela mereka.

Postingan ini memberikan pelajaran besar kepada para pemimpin untuk tidak berkata dan berjanji kepada rakyat kecuali memang benar – benar merealisasikannya. Agar menjadi teladan bagi rakyatnya. Keserasian antara ucapan dan perbuatan menjadikan hidup nyaman dan menyebarkan keteladanan yang baik. Sehingga memotivasi orang lain untuk meneladani.

by : Ummi Risma

Muwaafaqat af’al bil aqwal

Muwaafaqat af’al bil aqwal (integritas)
Muwaafaqat = perbuatan
Af’al= perkataan (statement)
Aqwal = perbuatan (action)
(keselarasan yang baik antara perkataan/ucapan dan amal yang diperbuat)

Tarbiyat al-Aqwal is the tarbiyah of words.
Tarbiyat al-Af`al is the tarbiyah of action and is done by doing a big act.
In fact,,, Dakwah adalah Wajib, baik dengan lisan atau perbuatan.
Aqwal dan A’al didasarkan atas ilmu dari aqidah yang lurus. Perkataan dan perbuatan didasari oleh Al-Quran dan hadist.
Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan (Al-Fuushilat :17)
Seorang dai pasti tahu bahwa Allah swt. telah menciptakan manusia untuk tunduk hanya kepada-Nya. وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Al-Dzariyat: 56 ).
Ibadah hanya benar dilakukan bila didasari pengetahuan yang jelas. Pengetahuan yang jelas tidak akan terwujud kecuali mengacu kepad manhaj (pedoman) yang telah digariskan oleh Allah swt. yang telah mengutus para rasul dan nabi-Nya. Mereka, para rasul dan nabi adalah penyeru (du’at) yang menunjukan kepada kebenaran.
Demikianlah kesibukan mereka dalam rangka merealisasikan kehendak Allah yang telah manjadikan Adam a.s. sebagai khalifah di muka bumi, memutuskan perkara dengan ketetapan Allah dan melaksanakan segala perintah-Nya.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (Al-Baqarah: 30). Maka dari itu, tujuan Allah menciptakan manusia agar dirinya sibuk dengan perintah-Nya.
But Beware,, ketidakselarasan perkataan dan perbuatan bisa menggolongkan kita pada orang2 munafik,,

Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik minimal ada satu ciri, sedangkan munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut adalah
1. Bila berbicara selalu bohong.
Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
2. Bila berjanji, tidak ditepati
Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya
3. Bila diberi kepercayaan selalu berkhianat.
Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.
Allah amat murka pada hambanya yang munafik (perkataan tidak sesuai dengan perbuatan)
”Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS As Shaff : 2-3).
Keselarasan yang baik antara perkataan/ucapan dan amal yang diperbuat berbuah kepercayaan dan keteladanan.
Ketealadanan adalah cara berdakwah yang paling hemat karena tidak menguras enerji dengan mengobral kata-kata. Bahkan bahasa keteladanaan jauh lebih fasih dari bahasa perintah dan larangan sebagaimaana pepatah mengatakan: “Lisaanul hal afshahu min lisaaanil maqaaal”, bahasa kerja lebih fasih dari bahasa kata-kata. Dalam ungkapan lain keteladanan ibarat tonggak, dimana bayangan akan mengikuti secara alamiah sesuai dengan keaadaan tonggak tersebut, lurusnya, bengkoknya, miringnya, tegaknya. Benarlah pepatah ini: “Kaifa yastaqqimudzdzhillu wal ‘uudu a’waj”, bagaimana bayangan akan lurus bila tonggaknya bengkok.
Keteladanan Rasulullah saw (idola kittah).
Sebagai murabbi Rasulullah saw. selalu melakukan pendekatan komunikasi sebagaimana yang direkomendasikan Al-Qur’anm yaitu qaulan layyinan (Thaha: 44), qaulan maysuran (Al-Isra’: 28), qaulan ma’rufan (As-Sajdah: 32), qaulan balighan (An-Nisa’: 63), qaulan sadidan (An-Nisa’: 9), dan qaulan kariman (Al-Ahzab: 31).
Sebagai murabbi, Rasulullah saw. tidak pernah memojokkan mutarabbi dengan kata-kata, apalagi hal itu dilakukan di hadapan orang lain. Diriwayatkan oleh Abi Humaid Abdirrahman bin Sa’ad As-Sa’idy r.a., ia berkata, “Nabi saw. telah mengutus seseorang yang bernama Ibnu Lutbiyyah sebagai amil zakat. Setelah selesai dari tugasnya lalu ia menghadap Raasulullah saw. seraya berkata, ‘Ini hasil dari tugas saya, saya serahkan kepadamu. Dan yang ini hadiah pemberian orang untuk saya.” Lalu Rasulullah saw. segera naik ke atas mimbar. Setelah menyampaikan puja dan puji kehadirat Allah swt., beliau berkhutbah seraya berkata, “Sesungguhnya aku megutus seseorang di antara kalian sebagai amil zakat sebagaimaana yang telah diperintahkan oleh Allah swt. kepadaku, lalu ia datang dan berkata: ‘Ini untuk engkau dan yang ini hadiah untukku. Jika orang itu benar, mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapak atau Ibunya sehingga hadiah tersebut datang kepadanya. Demi Allah, tidaklah mengambil seseorang sesuatu yang bukan haknya melainkan kelak dia bertemu dengan Allah swt. membawa barang yang bukan menjadi haknya.” Lalu Rasulullah saw. mengangkat kedua belah tangannya hingga tampak ketiaknya seraya berkata, “Ya Allah, telah aku sampaikan. Ya Allah, telah aku sampaikan. Ya Allah, telah aku sampaikan. ” (Bukhari dan Muslim)

Manfaat jika sukses membangun kepercayaan:
1. Jika bisa dipercaya maka kita akan banyak mendapat peluang dan kesempatan.
2. Memiliki banyak relasi atau network.
3. Mudah memperoleh mitra dan modal usaha.
4. Mendapat dukungan dan sinergi yang maksimal dari teamwork.
5. Mendorong keyakinan dan rasa percaya diri yang lebih positif.
6. Menerima respek dan penghargaan dari orang lain.

Senin, 25 Juli 2011

Solusi bila anak ringan tangan saat marah

Sumber: www.suaramedia.com

Menahan emosi adalah salah satu hal tersulit yang dilakukan orang terlebih anak kecil. Karena tak bisa menahan emosi banyak orang yang meluapkan kemarahannya dengan fisik.

Jika dari kecil anak sudah dibiasakan mengeluarkan emosinya dengan kata-kata atau verbal, maka diharapkan saat dewasa ia menjadi pribadi yang tidak asal main pukul saat sedang marah.

Psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri, MPsi mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah anak agar tidak memukul saat marah.

"Pada anak-anak hal yang penting adalah bisa mengekspresikan yang dirasakannya dengan cara yang bisa diterima oleh lingkungan," ujar Alzena, Senin (28/2/2011) lalu.

Alzena menuturkan bagi anak-anak hal ini tidak bisa terjadi secara alamiah, tapi harus dibantu oleh orangtua dan juga orang-orang di sekitarnya. Untuk itu diperlukan latihan bagi anak-anak.

"Latihan ini sebaiknya dilakukan saat anak sedang dalam kondisi normal yaitu tidak marah, tidak kesal, tidak sedih atau tidak kecewa. Karena kalau dipraktikkan saat anak sedang marah akan percuma, hanya masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan saja," ungkapnya.

Alzena menuturkan ada hal-hal penting yang bisa diajarkan orangtua pada si kecil mengenai perasaannya yaitu:

1. Anak mampu mengenali emosi yang dirasakannya

2. Anak mampu mengidentifikasi perasaan dan alasannya

3. Anak mampu meluapkan emosinya dengan cara yang tepat dan benar

Jika anak memukul saat marah, maka orangtua bisa bilang 'Itu namanya kamu marah dan tidak sepatutnya untuk memukul. Kamu boleh nangis atau teriak, tapi kamu tidak boleh menyakiti orang lain'.

Jika anak sedang sangat emosi misalnya ia bilang 'Aku kesel banget ma, aku mau teriak', sebaiknya orangtua membiarkan anak untuk teriak atau nangis tapi beri penjelasan pada anak jika habis teriak nanti ia tidak boleh kesal lagi.

"Latihan ini tidak bisa instan karena anak-anak kadang suka lupa dan spontan, serta orangtua tidak boleh membalas dengan memukul atau memarahinya," ungkap psikolog lulusan Magister psikologi UI tahun 2002.

Lebih lanjut Alzena menuturkan orangtua bisa memberikan beberapa solusi bagi anak jika ia sedang merasa sangat kesal atau sangat marah agar tidak memukul atau menyakiti orang lain seperti:

1. Menarik napas dalam sebanyak 10 kali baru setelah itu berbicara

2. Menyendiri dulu untuk beberapa waktu sampai ia merasa lega

3. Memeluk orangtuanya, bisa dengan cara memeluk mamanya

"Setiap individu berbeda-beda, tapi biasanya hal yang dicari adalah perasaan lega dan menenangkan," imbuhnya.

Emosi yang dialami anak sebaiknya memang tidak diredam karena anak-anak boleh sedih, senang, marah atau kesal. Tapi orangtua sebaiknya memberikan kesempatan bagi anak untuk meluapkan emosinya dengan cara-cara yang tepat

Sementara itu, seperti dikatakan psikolog Rahmitha P. Soendjojo , perilaku memukul biasanya muncul pada anak yang belum bisa berbicara atau baru mulai belajar bicara. "Perbendaharaan katanya masih sangat terbatas, sehingga memukul menjadi salah satu bahasa untuk menyatakan keinginannya maupun ketika ia merasa kurang nyaman atau tak aman," jelas Pjs. Manajer Komunikasi YKAI ini.

Perilaku memukul, menurut Rahmitha, juga bisa terjadi pada anak yang punya energi berlebihan. "Jika ia banyak dilarang sementara energinya tetap ada dan ia tak tahu cara menyalurkannya, akibatnya ia lalu memukul atau melakukan perilaku agresif lainnya," tutur lulusan Fakultas Psikologi Unpad ini. Begitu pula dengan anak-anak yang terluka, entah karena marah, kesal, kecewa, atau sedih, dan ia tak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan-perasaan itu.

DIJAUHI TEMAN

Dalam buku What to Expect the Toddler Years karya Einsenberg, Murkoff & Hathaway, dikatakan, banyak perilaku agresif anak usia ini berhubungan dengan frustrasi. Ini karena dalam diri mereka seringkali muncul konflik antara rasa percaya dan tak aman, keinginan mandiri dan ketergantungan, keinginan berkuasa dan keadaan tak berdaya. Dan, jangan lupa, anak usia ini memiliki rasa ingin tahu yang besar serta senang bereksperimen.

Bagaimanapun, kata Rahmitha, memukul atau perilaku agresif lainnya adalah reaksi alamiah ketika seseorang merasa kesal, marah, atau frustrasi. Begitu pula yang dialami batita Anda. Jadi, wajar saja bila ia memukul atau dipukul anak lain. Tapi bukan berarti Anda boleh mengijinkan ia memukul. Anda tetap tak boleh membiarkan ia memukul, hanya karena ia masih terlalu kecil untuk mengetahui hal yang baik. Memang, masih cukup sulit baginya untuk mengerti perbedaan benar dan salah, tapi ia sepenuhnya akan mengerti mana tingkah laku yang Anda inginkan dan mana tingkah laku yang Anda larang.

Lagipula, dengan membiarkan anak memukul, lama-lama ia tak mengenal cara lain untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya. Jika memukul akhirnya menjadi kebiasaan, ia akan dijauhi oleh teman-temannya yang berarti menghambat perkembangan sosialisasinya.

Jadi, apa yang harus kita lakukan jika anak memiliki "hobi" memukul?

KALAU IA MEMUKUL

1. Beri Arahan Singkat

Ketika ia hendak memukul, cepat pegang tangannya dan katakan, "Jangan memukul. Mama tak suka bila kamu memukul, karena itu sakit." atau, "Mama sayang kamu, tapi Mama tak senang bila kamu memukul." Kalimat-kalimat seperti ini cukup efektif untuk ia agar mendengar pengarahan Anda.

2. Alihkan Perhatiannya

Setelah Anda melarangnya memukul, segera alihkan perhatiannya dengan mengajak ia berpartisipasi dalam permainan lain tanpa konfrontasi. Dengan demikian, untuk sementara, ia dan temannya akan melakukan permainan baru satu sama lain dengan tenang.

3. Jangan Mempermalukan

Kata-kata yang Anda gunakan untuk membuat ia berhenti memukul dapat menjadi suatu kekuatan tersendiri. Jika Anda sampai mempermalukannya, Anda hanya akan membuat ia melawan dan bertindak defensif. Jangan berkata, "Kamu memang anak nakal!" tapi katakan, "Mama tak suka bila kamu memukul Jodi."

4. Bersikap Konsekuen

Jika ia kembali memukul, bertindaklah tegas dan konsekuen. Ia harus menghentikan permainannya, entah dengan menyuruhnya duduk di sebelah Anda tanpa aktivitas untuk beberapa saat, atau ajak ia pulang jika saat itu ia bermain di rumah temannya. Katakan padanya, "Kamu tidak bermain baik sama sekali. Kamu gampang sekali memukul teman. Teman-temanmu tidak menyukaimu lagi jika kamu suka memukul."

5. Time-out

Ini cara yang baik untuk mengatasi dorongan memukul, tapi bukan merupakan tindakan hukuman. Ini merupakan satu cara untuk mengendalikan emosi anak, agar ia melihat apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya. Tapi jangan gunakan time-out untuk menguliahinya. Petuah diberikan setelah time-out selesai dan ia sudah mulai tenang.

6. Selamatkan Korban

Jika anak lain sampai menangis karena dipukul anak Anda, segera pusatkan perhatian pada anak itu dan hiburlah daripada menegur anak Anda. Jika anak Anda menyerang, pisahkan anak lain itu dengan aktivitas lain, lalu tenangkan anak Anda. Dengan nada rendah dan tanpa kemarahan, jelaskan secara ringkas bahwa memukul adalah perilaku yang tak dapat diterima dan mengapa hal itu tak boleh dilakukannya. Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Kamu menyakiti Andi ketika kamu memukulnya."

7. Tunjukkan Perilaku Yang Anda Inginkan

Jika ia memukul Anda, dengan tenang jauhkan tangannya dan pegang ia. Katakan dengan singkat dan sungguh-sungguh, tapi tanpa kemarahan, "Tolong jangan pukul Mama. Itu menyakitkan." Lalu, gunakan tangannya untuk mengusap secara lembut, bagian tubuh Anda yang ia pukul, dan katakan, "Lihat, inilah yang Mama sukai."

TINDAK PENCEGAHAN

1. Tentukan Batas

Tentukan aturan yang jelas bagaimana ia harus bertingkah laku. Mulai usia 18 bulan, ia cukup mampu untuk memahami batasan-batasan sederhana, meskipun ia tak akan mematuhinya sepanjang waktu. Yang penting, biarkan ia tahu bahwa menyakiti orang lain dan menggunakan kekuatan kasar untuk memecahkan konflik adalah salah.

2. Sahkan Perasaannya

Semua perasaan adalah sah, tapi tidak demikian dengan beberapa perilaku. Katakan padanya, "Kamu boleh merasa marah ketika temanmu merebut mainanmu. Tapi kamu tak boleh memukul, karena pukulan membuat sakit."

3. Ajarkan Kata-kata Pengganti Pukulan

Anda dapat mengajarkannya kata-kata seperti "Hentikan!", "Jangan!", "Ini milikku!", "Tidak!" dan "Pergilah!" sebagai alternatif memukul. Sehingga, saat temannya merebut mainan yang sedang ia mainkan, ia dapat mengatakan, "Jangan, ini milikku!", bukan malah memukulnya.

4. Minimalisir Frustrasi

Bantu ia mempelajari keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari seperti keterampilan sosial, bermain, berbusana, dan keterampilan makan. Ini akan mengurangi rasa frustrasinya.

5. Awasi Saat Ia Bermain

Selalu dampingi saat ia bermain bersama teman-teman atau saudara kandungnya, tapi Anda tak harus selalu berada di dekatnya. Yang penting, Anda dapat dengan mudah mengawasinya.

6. Batasi Jumlah Teman Bermainnya

Di usia ini, ia baru mulai belajar bersosialisasi. Dua atau tiga teman bermain sudah cukup dalam satu waktu permainan. Anda pun lebih mudah mengawasinya.

7. Beri Perhatian Untuk Perilaku Baik

Memukul seringkali mengundang perhatian anak-anak yang kerap diabaikan atau tak dihargai ketika mereka berperilaku baik. Seorang anak yang merasa tak cukup diperhatikan akan mungkin melakukan sesuatu untuk diperhatikan, salah satunya memukul teman atau saudara kandung. Beri ia cukup perhatian seperti hadiah, ciuman, dan pelukan untuk perilakunya yang baik.

8. Kontrol Diri Anda

Apa pun yang Anda lakukan dan alami, jangan bereaksi terhadap perilaku tak menyenangkan dari anak dengan memukulnya. Jika Anda sedang stres dan Anda memukulnya, berarti Anda mengajarkan ia bahwa kekerasan adalah reaksi wajar dari orang yang berada di bawah tekanan atau stres. Jadi, jangan sampai Anda lepas kontrol.

9. Jangan Gunakan Pukulan Untuk Disiplin

Jika Anda melarangnya memukul, tapi Anda malah memukul tangannya saat melarang sesuatu, maka Anda tak membantu ia melihat apa yang seharusnya ia ketahui dari suatu kebiasaan. Dengan Anda memukulnya, ia belajar bahwa memukul merupakan satu cara agar orang lain mematuhi perintahnya atau memenuhi keinginannya.

JIKA IA TETAP MEMUKUL

Anda sudah mencegah dan melarangnya memukul, tapi ia tetap melakukannya. Mungkin ia punya alasan khusus mengapa ia masih tetap memukul. Coba amati suasana rumah dan lingkungan sekitarnya. Apakah memukul merupakan satu kebiasaan yang dilakukan orang dewasa untuk mengekspresikan kemarahannya dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan? Atau mungkin ia banyak menyaksikan adegan kekerasan di TV?

Mungkin juga karena ia dipermalukan sehingga ia menyerang kembali dengan caranya sendiri, yaitu memukul. Atau, bisa jadi ia ketakutan dan mencoba melindungi dirinya dari gangguan, kejahatan, atau lingkungan yang ia anggap membahayakan.

Bisa juga karena ia memiliki energi berlebihan, sementara Anda memberinya banyak batasan-batasan. Jika ia banyak dilarang sementara ia tak tahu bagaimana menyalurkan energinya yang berlebih itu, ia lalu memukul atau melakukan perilaku agresif lainnya.

Jika kebiasaannya memukul terus berlanjut, Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter atau psikologi anak.

Anda Pun Tak Boleh Memukul

Ada beberapa alasan mengapa Anda harus mengindari memukul anak.

1. Memukul membuat ia berpikir bahwa memukul itu tak apa-apa alias boleh-boleh saja.

2. Memukul merendahkan anak. Jika Anda memukulnya karena ia memukul anak lain, ia merasa anak lain lebih berarti dibanding dirinya.

3. Memukul tak akan memperbaiki perilakunya. Pukulan mungkin dengan cepat menghentikan sebuah tindakan yang salah, tapi ia menjadi sangat terobsesi dengan rasa hina yang ia rasakan ketimbang alasan mengapa ia dipukul.

4. Memukul membangkitkan amarah. Rasa terhina akibat pukulan Anda, bisa membuatnya berontak dan kembali menyerang. Jika pun ia diam saja dan tampak menerima pukulan Anda, tapi dalam hatinya mungkin ia menolak dan ia akan mencari kesempatan untuk membalas sakit hatinya.

5. Sekali Anda memukul, Anda akan terdorong untuk memukulnya lagi di waktu-waktu lain ketika ia berbuat salah atau menunjukkan perilaku yang tak menyenangkan Anda.

6. Ingatlah, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang suka memukul akan cenderung menjadi agresif dalam menangani konflik dengan orang lain.

Sumber: www.suaramedia.com