Rabu, 29 Desember 2010

AMANAH ORANGTUA TERHADAP ANAK

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar (Q.S. An Nisaa’ : 9)

Diantara amanah terbesar yang Allah swt. berikan, ialah anak –anak yang ada pada keluarga kita masing-masing. Dalam pandangan Islam, anak bukan hanya sebagai karunia dan nikmat, yang dapat memberi kebahagiaan dan kesejukan hati untuk kedua orang tuanya, namun anak juga merupakan amanah/titipan dari Allah swt. yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Setiap orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anaknya, bukan hanya harus memenuhi segala kebutuan dasar (pokok) materi mereka, tetapi juga menyangkut masalah kesehatan, pendidikan, penerapan nilai-nilai keagamaan,. serta memberikan contoh keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.

Anak adalah rezeki dari Allah swt. untuk kedua orang tuanya. Seti ap anak yang lahir ke dunia ini sudah disiapkan rezekinya oleh Allah swt.Mulai dari dalam kandungan (rahim), Allah swt. memberikan makanan dan minuman melalui tali plasenta ibunya, setelah mereka lahir, Allah swt. sudah siapkan dengan ASI (air susu ibu) yang sehat, higinis dan memiliki daya imun yang kuat terhadap virus-virus yang masuk ke dalam tubuhnya. Setelah anak-anak sudah memulai memakan makanan selain ASI, maka Allah swt.pun menumbuhkan gigi-gigi mereka, agar dapat mengunyah makanan dengan lembut dan mudah dicerna oleh usus-usus dalam perutnya.

Oleh karenanya, wahai orang tua yang budiman, janganlah takut menjadi miskin, jika kita diberi anak oleh Allah swt., karena pasti Allah swt. akan menyertainya dengan rezeki yang berkah. Jika diibaratkan, ketika kita titip sepeda motor di tempat penitipan, saat kita hendak melanjutkan perja- lanan ke tempat bekerja, atau di pasar-pasar, maka kita akan memberikan uang titipan motor kepada orang yang menjaganya. Maka demikian pula halnya dengan anak yang Allah swt. titipkan, pasti Allah swt. akan mem bayar / memberi rezeki kepada kita, sebagai orang tua yang menjaganya, asalkan kita selalu berikhtiar/berusaha dan berdo’a kepada-Nya.

Jika kita perhatikan firman Allah swt. pada surat An Nisaa’ ayat 9 di atas, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua, yaitu:

1. Tidak meninggalkan generasi yang lemah

Suatu hal yang ditakutkan oleh Allah swt. terhadap orang tua, ialah apabila mereka memiliki anak-anak yang lemah, yang nantinya akan ber- pengaruh terhadap kesejahteraan hidupnya. Lemah yang dimaksud disini dapat berupa lemah iman, lemah akhlaq dan moral, lemah ekonomi, lemah fisik/jasmani serta lemah ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar hal ini tidak terjadi, maka orang tua hendaknya lebih memperhatikan pendidikan mereka, baik pendidikan di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Karena dengan pendidikan yang baik, berkualitas dan memiliki muatan agamis, se- mua kekhawatiran yang ditakutkan dapat dihindari.

Terlebih lagi, pendidikan agama bagi mereka. Sejak usia dini perkenalkan anak-anak kita kepada agama Islam, ajak mereka shalat berjama’ah ke masjid, biasakan membaca Al Quran bersama di rumah, serta berikan me- reka keteladanan /uswah yang terbaik. Hendaknya kita memasukkan anak-anak kita ke tempat-tempat pengkajian Alquran (TPA), dan jika mereka sudah berusia remaja dan dewasa hendaknya diikut sertakan dalam kegiatan- kegiatan keagamaan di sekolah-sekolah (melalui ROHIS), dimasjid-masjid dan mushalla. Karena kalau kita menginginkan memiliki anak-anak yang saleh dan salehah, hanya dengan mengandalkan 2 jam pelajaran agama dalam seminggu di sekolah-sekolah umum, maka hal ini akan jauh dari harapan.

Perhatikan firman Allah swt. dalam surat At Tahrim ayat 6 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

2. Perintah untuk bertakwa

Setelah kita diingatkan oleh Allah swt. untuk selalu memperhatikan anak-anak agar jangan sampai mereka menjadi generasi yang lemah, maka Allah swt. kembali mengingatkan kita untuk selalu bertakwa kepada-Nya.

Kenapa harus bertakwa ? Karena takwa merupakan kunci kesuksesan hidup seorang muslim disisi Allah swt. Jika dikaitkan dengan surat An-Nisaa’ ayat9 di atas, takwa di sini mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa jangan sampai untuk mementingkan kesejahteraan anak-anak, dan dalam mencari rezeki kita menggunakan segala cara, termasuk cara yang diharamkan oleh Allah swt.

Kedua, tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya meru- pakan hal yang sangat berat, sehingga kita membutuhkan pertolongan dan kemudahan. Dan ternyata kemudahan dan pertolongan yang kita cari terse- but, terdapat pada ketakwaan yang kita miliki. Semakin kita dekat dan bertakwa kepada Allah, maka pertolongan-Nya akan cepat datang. Namun semakin jauh dan berkurang ketakwaan kita kepada-Nya, maka pertolongan Allah pun akan lambat datang kepada kita. Bukankah Allah swt. telah berjanji dalam Alquran, bahwa “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah nis- caya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”?

(Q.S. Ath-Thalaq : 2-4). Janji Allah swt. ini pasti mutlak kebenarannya.

Kalau sekiranya selama ini belum terwujud, maka kita hendaknya berintros peksi diri, mungkin kita belum sebenar-benarnya bertakwa kepada Allah.

3. Mengucapkan perkataan yang benar

Dalam usaha membentuk generasi yang saleh dan salehah, faktor dominan yang harus nampak ialah faktor keteladanan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Baik itu dari kedua orang tuanya, kakak atau adik, tetangga, juga teman sepermainan di rumah dan di sekolah.

Sering terjadi di sekitar kita, ada anak-anak kecil yang mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak baik dan sopan. Hal ini terjadi karena mereka suka mendengar dari orang-orang dewasa yang ada di lingkungan mereka, bahkan terkadang mereka mendengar dari mulut orang tua mereka sendiri. Oleh karena itu, sebagai orang tua hendaknya kita berhati-hati dalam berbicara. Mari selalu mengucapkan perkataan yang benar, yaitu perkataan yang mengandung manfaat kebajikan, perkataan yang tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain, serta perkataan yang mengandung ajakan da’wah atau tausiyah mengajak orang lain melakukan kebenaran dan menghiasi diri dengan kesabaran. Sekali lagi anak adalah amanah. Bagi orang tua, anak adalah permata hati yang tidak ternilai harganya. Dalam bahasa agama, anak adalah qurrata a`yuun, penyedap mata, dan tentunya penenteram jiwa buat kedua orang tuanya. Merupakan kebahagian tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak saleh dan taat padanya.

Senin, 20 Desember 2010

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.

Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”

Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.” Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

Sumber : rileks.com

Sabtu, 11 Desember 2010

Freemasonry (Zionis) Ada di Indonesia

Sumber: kampungantenan.blogspot.com

Freemasonry atau bahasa Belandanya Vrijmetselarij merupakan gerakan rahasia dari kaum Zionis atau Yahudi yang bertujuan menghancurkan Islam di seluruh dunia. Tidak luput juga di Indonesia. Meskipun sejak dikeluarkan Surat Keputusan Presiden 27 Februari 1961 yang melarang sekaligus membubarkan perkumpulan tersebut, tetapi nyatanya mereka masih gigih bergerilya dengan cara menyusup ke berbagai sektor. Media dan telekomunikasi termasuk diantaranya.

Siapa tak kenal Trans TV. Televisi swasta yang mengemas program acaranya demikian menarik dan beragam. Dengan berperan sebagai serigala berbulu domba, Yahudi melancarkan serangannya dengan tanpa disadari oleh para pemirsa muslim Indonesia. Bila tidak waspada, lambat laun generasi muda Islam akan mengikuti gaya hidup yang jauh dari nafas Islam sebagaimana yang mereka harapkan. Bagi mereka, kalau tidak bisa menarik ke dalam agama mereka, setidaknya mengikuti gaya hidup yang mereka inginkan. Makanya tidak heran selama Ramadhan kemarin, diadakan perubahan total jam tayang. Acara yang memutar film-film bioskop yang biasanya diputar jam sembilan mereka pindahkan menjadi jam tujuh. Bisa ditebak targetnya. Para pecinta film akan lebih memilih menonton bintang film idolanya daripada capek-capek tarawih dan tadarus di masjid. Dan tahukan anda bahwa logo dari televisi ini mempunyai kemiripan dengan logo Freemasonry. Kecil kemungkinannya kalau hal ini dianggap sebagai sebuah kebetulan.



Selain Trans TV, SCTV juga dikabarkan 21% sahamnya dimiliki oleh Israel melalui PT. Mitra Sari Persada. Ada pula saham spekulan Yahudi internasional, George Soros yang disebut-sebut masuk melalui Bahkti Investama, salah satu pemegang saham jaringan majalah Tempo.



Kedok lain yang dipakai Yahudi di Indonesia adalah melalui jalur telekomunikasi. Ketika Indosat melakukan divestasi, 41,94% sahamnya dibeli oleh Singapore Technologies Telemedia (STT), anak perusahaan SingTel, yang para pengelolanya merupakan hasil didikan Israel. Kalau dilihat dengan teliti, logo Indosat sekarang merupakan metamorfosis dari Bintang David yang merupakan simbol bangsa Yahudi.

Jika Freemasonry sudah terlarang di Indonesia, bukan berarti mereka tidak akan terus berusaha untuk tetap bercokol. Mereka tidak akan tinggal diam selama kaum muslim belum mengikuti agama mereka. Atau setidaknya mengikuti kehidupan sebagaimana mereka hidup. Allah sudah memperingatkan hal ini dalam surat Al-Baqarah ayat 120.


120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Jumat, 10 Desember 2010

Wajah-wajah yang Bercahaya di Hari Kiamat

Ditulis oleh Kautsar

“Tahukah kalian bila seseorang memiliki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya di antara kuda-kuda yang berwarna hitam, yang tidak ada warna selainnya, bukankah Ia akan mengenali kudanya? Para sahabat menjawab, Tentu Ya Rasulullah, Rasulullah kemudian bersabda, Umatku nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi, kedua tangan dan kaki karena bekas wudhu mereka.” (HR Muslim)

Wudhu adalah syariat Allah yang sering kita lakukan walaupun tata caranya sangat ringkas dan praktis, tetapi di dalamnya mengandung faedah yang besar. Kelak di hari kiamat Rasulullah akan mengenali umatnya dari bekas wudhu yang terpancar dari wajah dan telapak tangannya, pada hari itu pula orang-orang kafir tertunduk sesal dengan wajah yang hitam legam.

Allah berfirman di dalam Al Qur’an :

“Pada hari (kiamat) yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali Imron : 106-107)

Rasulullah mengenali umatnya yang putih berseri karena mereka selalu menjaga wudhu. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.

“Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi dan kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu.” (HR Bukhori).

“Tahukah kalian bila seseorang memiliki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya di antara kuda-kuda yang berwarna hitam, yang tidak ada warna selainnya, bukankah Ia akan mengenali kudanya? Para sahabat menjawab, Tentu Ya Rasulullah, Rasulullah kemudian bersabda, Umatku nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi, kedua tangan dan kaki karena bekas wudhu mereka.” (HR Muslim)

Berwudhu selain membersihkan anggota tubuh kita dari hadast kecil, tetapi juga melarutkan dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan, Rasulullah SAW bersabda :

“Begitu seseorang berwudhu misalkan pada urutan pertama berkumur dan menghirup air, kemudian mengeluarkannya dari hidungnya melainkan keluar semua dosa-dosa dari mulut dan hidung. Kemudian jika ia membasuh mukanya menurut apa yang diperintahkan Allah, jatuhlah dosa-dosa mukanya dari ujung jenggotnya bersama tetesan air. Kemudian bila membasuh kedua tangan sampai kedua siku, jatuhlah dosa-dosa dari ujung jari-jarinya bersama tetesan air. Kemudian mengusap kepala maka jatuh semua dosa dari ujung rambut bersama tetesan air, kemudian membasuh dua kaki sampai ke mata kaki, maka jatuhlah semua dosa kakinya dari ujung jari bersama tetesan air. Maka bila ia shalat sambil memuja dan memuji Allah menurut lazimnya, dan membersihkan hati dari segala sesuatu selain Allah, maka keluar dari semua dosanya bagaikan lahir dari perut ibunya” (HR Muslim).

Kita sebagai umat Rasulullah merindukan kelak kita disapa Beliau di Hari Kiamat, hal itu bisa kita lakukan dengan menjaga wudhu atau membiasakan wudhu, tak hanya ketika akan shalat saja, tetapi dalam beberapa aktivitas ibadah seperti ketika hendak menuju masjid, ketika menyentuh mushaf Al Qur’an, ataupun ketika berangkat tidur. Para alim ulama selalu menjaga wudhu apabila batal, hal ini untuk menjaga kesuciannya dan zikirnya kepadaAllah.

Terimakasih, Cinta

Ditulis oleh Farid Ma'ruf di/pada November 12, 2007

Oleh : Helvy Tiana Rosa

baitijannati. Keluarga kami terbiasa saling mendoakan, memberi ucapan selamat dan kado bila ada yang berulang tahun atau sedang merayakan hari bahagia. Di luar itu sering juga saling memberikan sesuatu secara tiba-tiba, tak peduli hari apa pun itu kiranya.

Saya mempunya kebiasaan mengoleksi semua kartu ucapan yang pernah diberikan suami saya: Mas Tomi, untuk saya. Sebagian besar kartu itu merupakan kartu ucapan selamat ulang tahun, kartu ulang tahun pernikahan dan kartu ucapan selamat atas kesuksesan yang diraih.


Di antara semua kartu yang saya simpan, ada satu ucapan manis yang justru tidak ditulis di selembar kartu cantik, melainkan di atas kertas putih biasa. Tapi di antara semua, itulah ucapan dari Mas yang selalu menjadi ‘kartu’ kebanggaan saya.


Bagi saya, dalam kehidupan rumah tangga kami, ridha suami sangat penting. Dan luar biasa bahwa saya mendapatkan ridhanya selalu dalam setiap langkah saya! Padahal langkah-langkah itu menurut banyak kalangan “terlalu panjang” dan kadang “jauh” dari rumah. Lalu saya berpikir, berapa banyak suami di dunia ini yang seridha Mas terhadap istrinya?


“Selama di jalanNya, untukNya dan karenaNya…,” kata Mas Tomi pasti. “Tapi harus bisa bagi waktu ya…,” senyumnya lagi.


Bagi Mas, yang penting saya tak egois. Saya harus berbuat yang terbaik untuk keluarga. Tapi itu tak cukup. Sebisa mungkin, sekecil apa pun, saya harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Dan di atas segalanya tentu saja: menjadi abdi illahi sejati! Dan bukankah itu semua satu paket bernama: hablu minallah, hablu minannaas?


Hari ini, sehari sesudah ulangtahun saya ke 35, saya buka lagi kartu-kartu ucapan dari Mas. Tapi yang satu itu, yang tidak tertulis dalam kartu…tak mungkin saya lupakan. Sebab itu adalah salah satu “ijazah” penting saya, yang dikeluarkan oleh Mas Tomi:


00.50 Wib, 2 April


Istriku sayang,
Selamat ulang tahun
Semoga Allah selalu ridho padamu


You have been a great wife for me
A great mother for Faiz
A good sister for Bhimo, Menuk, Kiki
And a sweet daughter for my mother


I owe you so much
For your love, caring
And compassion


Happy Birthday,
My beautiful lady
May I be your good husband
Always


Yours forever
,

Satryatomo


Dan tanpa bisa saya tahan, selalu saja air mata saya menitik usai membacanya kembali.


Mas, mungkin belum ada hal yang sungguh berarti, yang pernah kulakukan, apalagi untukmu. Tapi “ijazah” ini, ridha Mas ini, menjadi salah satu yang sangat berarti dalam kehidupanku. Sesuatu yang membuatku semangat senantiasa untuk melangkah….

Terimakasih, cinta…


(Helvy Tiana Rosa)

Sebelas Kiat Menata Keluarga Islami


karikatur_familiBagaimanakah wujud keluarga Islami itu? Bayangan anda tentang suami isteri yang bertingkah laku bagai malaikat serta rahmat Allah yang senantiasa melimpahi kebutuhan hidup mereka tentu bukanlah gambaran yang benar. Ajaran Islam sendiri merupakan ajaran yang dirancang bagi manusia yang memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan dan siap diterapkan dalam berbagai keadaan yang menyertai hidup manusia.

Jadi, jika anda menemui goncangan-goncangan yang menyangkut diri anda dalam masalah pribadi, hubungan dengan suami atau isteri dan anak-anak, atau dalam berbagai kondisi yang menyertai keluarga, janganlah anda panik dulu atau merasa dunia hampir kiamat. Sebab, justru dalam momen seperti itulah anda dapat memperlihatkan komitmen sebagai seseorang sebelum dibuktikannya melalui amal kehidupan.

Ada beberapa hal yang patut anda perhatikan dalam upaya menumbuhkan keluarga bahagia menurut ajaran Islam atau dalam menghadapi berbagai persoalan, diantaranya;

1. Fikrah yang jelas
Pemikiran Islami tentang tujuan-tujuan dakwah dan kehidupan keluarga merupakan unsur pentng dalam perkawinan. Ini adalah syarat utama.Keluarga islami bukanlah keluarga yang tenang tanpa gejolak. Bukan pula keluarga yang berjalan di atas ketidakjelasan tujuan sehingga melahirkan kebahagiaan semu. Kalaulah Umar bin Khattab menggebah para pedagang di pasar yang tidak memahami fiqih (perdagangan), maka layak dipandang sebagai sebuah kekeliruan besar seseorang yang menikah namun tak memahami dengan jelas apa hakekat pernikahan dalam Islam dan bagaimana kaitannya dengan kemajuan dakwah.

2. Penyatuan idealisme
Ketika ijab qobul dikumandangkan di depan wali, sebenarnya yang bersatu bukanlah sekedar jasad dua makhluk yang berlainan jenis. Pada detik itu sesungguhnya tengah terjadi pertemuan dua pemikiran, perjumpaan dua tujuan hidup dan perkawinan dua pribadi dengan tingkat keimanan masing-masing. Karena itu, penyatuan pemikiran dan idealisme akan menyempurnakan pertemuan fisik kedua insan.

3. Mengenal karakter pribadi
Kepribadian manusia ditentukan oleh berbagai unsur lingkungan: nilai yang diyakini dan pengaruh sosialisasi perilaku lingkungan terdekat serta lingkungan internal (sifat bawaan) itu sendiri. Mengenal secara jelas karakter pasangan hidup adalah bekal utama dalam upaya penyesuaian, penyeimbangan dan bahkan perbaikan. Satu catatan penting mengenai hal ini ialah anda harus menyediakan kesabaran selama proses pengenalan itu berlangsung, sebab hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

4. Pemeliharaan kasih sayang
Sikap rahmah (kasih sayang) kepada pasangan hidup dan anak-anak merupakan tulang punggung kelangsungan keharmonisan keluarga. Rasulullah SAW menyapa Aisyah dengan panggilan yang memanjakan, dengan gelar yang menyenangkan hati. Bahkan beliau membolehkan seseorang berdiplomasi kepada pasangan hidupnya dalam rangka membangun kasih sayang. Suami atau isteri harus mampu menampilkan sosok diri dan pribadi yang dapat menumbuhkan rasa tenteram, senang kerinduan. Ingat, di atas rasa kasih sayanglah pasangan hidup dapat membagi beban, meredam kemelut dan mengurangi rasa lapar.

5. Kontinuitas tarbiyah
Tarbiyah (pendidikan) merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Para suami yang telah aktif dalam medan dakwah biasanya akan mudah mendapatkan hal ini. Namun, isteri juga memiliki hak yang sama. Penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab suami khususnya, kaum lelaki muslim umumnya. Itulah sebabnya Rasulullah SAW meluluskan permintaan ta’lim (pengajaran) para wanita muslimah yang datang kepada beliau. Beliau memberikan kesempatan khusus bagi pembinaan wanita dan kaum ibu (ummahaat). Perbedaan perlakuan tarbiyah antara suami dan isteri akan membuat timpang pasangan itu dan akibatnya tentu kegoncangan rumah tangga.

6 Penataan ekonomi
Turunnya Surat al Ahzab yang berkaitan dengan ultimatum Allah SWT kepada para isteri Nabi SAW, erat kaitannya dengan persoalan ekonomi. Islam dengan tegas telah melimpahkan tanggung jawab nafkah kepada suami, tanpa melarang isteri membantu beban ekonomi suami jika kesempatan dan peluang memang ada, dan tentu selama masih berada dalam batas-batas syari’ah. Ditengah-tengah tanggung jawab dakwahnya, suami harus bekerja keras agar dapat memberikan pelayanan fisik kepada keluarga. Sedangkan qanaah (bersyukur atas seberapa pun hasil yang diperoleh) adalah sikap yang patut ditampilkan isteri. Persoalan-persoalan teknis yang menyangkut pengelolaan ekonomi keluarga dapat dimusyawarahkan dan dibuat kesepakatan antara suami dan isteri. Kebahagiaan dan ketenangan akan lahir jika di atas kesepakatan tersebut dibangun sikap amanah (benar dan jujur).

7. Sikap kekeluargaan
Pernikahan antara dua anak manusia sebenarnya diiringi dengan pernikahan ”antara dua keluarga besar”, dari pihak isteri dan juga suami. Selayaknyalah, dalam batas-batas yang diizinkan syari’at, sebuah pernikahan tidak menghancurkan struktur serta suasana keluarga. Pernikahan janganlah membuat suami atau isteri kehilangan perhatian pada keluarganya (ayah, ibu, adik, kakak dan seterusnya). Menurunnya frekuensi interaksi fisik (dan ini wajar) tidak boleh berarti menurun pula perhatian dan kasih sayang. Sebaliknya, perlu ditegaskan juga bahwa pernikahan adalah sebuah lembaga legal (syar’i) yang harus dihormat keberadaannya. Sebuah kesalahan serius terjadi tatkala seorang isteri atau suami menghabiskan perhatiannya hanya untuk keluarganya msing-masing sehingga tanggung jawabnya sebagai pasangan keluarga di rumahnya sendiri terbengkalai.

8. Pembagian beban
Meski ajaran Islam membeberkan dengan jelas fungsi dan tugas elemen keluarga (suami, isteri, anak, pembantu) namun dalam pelaksanaannya tidaklah kaku. Jika Rasulullah SAW menyatakan bahwa seorang isteri adalah pemimpin bagi rumah dan anak-anak, bukan berarti seorang suami tidak perlu terlibat dalam pengurusan rumah dan anak-anak. Ajaran Islam tentang keluarga adalah sebuah pedoman umum baku yang merupakan titik pangkal segala pemikiran tentang keluarga. Dalam tindakan sehari-hari, nilai-nilai lain, misalnya tentang itsar (memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain), ta’awun (tolong menolong), rahim (kasih sayang) dan lainnya juga harus berperan. Itu dapat dijumpai dalam riwayat yang sahih betapa Nabi SAW bercengkrama dengan anak dan cucu, menyapu rumah, menjahit baju yang koyak dan lain-lain.

9. Penyegaran
Manusia bukanlah robot-robot logam yang mati. Manusia mempunyai hati dan otak yang dapat mengalami kelelahan dan kejenuhan. Nabi SAW mengeritik seseorang yang menamatkan Al Quran kurang dari tiga hari, yang menghabiskan waktu malamnya hanya dengan shalat, dan yang berpuasa setiap hari. Dalam ta’lim beliau SAW juga memberikan selang waktu (dalam beberapa riwayat per pekan), tidak setiap saat atau setiap hari. Variasi aktivitas dibutuhkan manusia agar jiwanya tetap segar. Dengan demikian, keluarga yang bahagia tdak akan tumbuh dari kemonotonan aktivitas keluarga. Di samping tarbiyah, keluarga membutuhkan rekreasi (perjalanan, diskusi-diskusi ringan, kemah, dll).

10. Menata diri
Allah SWT mengisyaratkan hubungan yang erat antara ketaqwaan dan yusran (kemudahan), makhrojan (jalan keluar). Faktor kefasikan atau rendahnya iman identik dengan kesukaran, kemelut dan jalan buntu. Patutlah pasangan muslim senantiasa menata dirinya masing-masing agar jalan panjang kehidupan rumah tangganya dapat diarungi tanpa hambatan dan rintangan yang menghancurkan.

11. Mengharapkan rahmat Allah
Ketenangan dan kasih sayang dalam keluarga merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-hambaNya yang Salih. Rintangan-rintangan menuju keadaan itu datang tidak saja dari faktor internal manusia, namun juga dapat muncul dari faktor eksternal termasuk gangguan syaitan dan jin. Karena itu, hubungan vertikal dengan al Khaliq harus dijaga sebaik mungkin melalui ibadah dan doa. Nabi SAW banyak mengajarkan doa-doa yang berkaitan dengan masalah keluarga.

Wallahu a’lamu.

Sumber : Islah, No.4/Th II

Sabtu, 04 Desember 2010

TEH ASHITABA

(Oleh : Deput)

sumber:http://ikamaja.bbpp-lembang.info

Mau minum teh yang enak dan sehat? Coba teh ASHITABA!!!

ASHITABA atau seledri Jepang adalah herbal tradisional untuk meningkatkan energi tubuh dengan menyuplai nutrisi penting dalam darah dan memperbaiki sirkulasi darah. ASHITABA mempunyai cairan pekat berwarna kuning pada batangnya yang mengandung chalcone

Chalcone adalah cairan berwarna kuning cerah dan pekat pada ASHITABA yang tidak terdapat pada tanaman sejenisnya. Menurut hasil penelitian Prof. Dr. Kimie Baba, Ph.D dari Osaka University of Pharmacy Jepang, pada chalcone terdapat dua senyawa flavonoid yaitu xantoangelol dan 4-hidrooxydericine. Senyawa inilah yang membedakan ASHITABA dengan tanaman sejenisnya. Senyawa ini memiliki struktur molekul yang aktif dan merupakan antioksidan yang sangat potensial melebihi teh hijau dan kedelai, nah patut dicoba kan??


Doc. Tanaman AshitabaSenyawa chalcone ini mampu memulihkan fungsi tubuh dan mencegah kanker, sebagai bahan diuretik dan laksatif, memperbaiki proses metabolisme tubuh dan sebagai antibakteri (Inamori, et al, 1991). Pokoknya banyak banget manfaat dari senyawa chalcone yang terdapat di ASHITABA ini, ga percaya?? Chalcone ini mempunyai fungsi utama sebagai antioksidan potensial, membantu melindungi organ tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas dan memperlambat proses penuaan, sebagai bahan detoksifikasi dengan berfungsi sebagai diuretik untuk membuang sisa racun dalam tubuh dan memperhalus gerakan usus, membersihkan darah dan membantu melancarkan peredaran darah, mengatur kadar kolesterol, mencegah kanker menurunkan tekanan darah, mencegah osteoporosis, mengatur gula darah, mengurangi masalah alergi, mempertajam penglihatan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan daya ingat otak, berfungsi sebagai antibakteri dan antivirus, mengurangi sakit otot dan sendi, membantu metabolisme, meningkatkan fungsi hati dan ginjal, meredakan rasa nyeri, mengatasi sulit tidur, membantu mengontrol berat badan, mempercantik kulit dan rambut, mengisi energi tubuh dan menekan sekresi asam lambung. Waduh buanyakk banget manfaatnya, ga keitung dehh……..

Trus kandungan lain dari ASHITABA apa lagi??Selain chalcone, ASHITABA kaya akan nutrisi lain, semuanya bisa dilihat di tabel ini!

Tabel 1. Kandungan Nutrisi ASHITABA per 100 gr

Kandungan

Jumlah

Vitamin A

21300

IU

Vitamin B1

1.15

mg

Vitamin B2

1.97

mg

Vitamin B6

1.11

mg

Vitamin B12

0.04

ug

Vitamin C

330

mg

Vitamin E

25.6

mg

Biotin

28.5

ug

Serat

28.1

g

Total Karoten

38.3

mg

Asam pantotenat

3.48

mg

Protein

36.8

mg

Mangan

216

mg

Kalsium

478

mg

Zat besi

31.9

mg

Potasium

4.06

g

Sodium

365

mg

Sumber: Japan FDA OS

Trus apa sih yang bisa dilakukan ASHITABA bagi tubuh kita??Banyak loh …ASHITABA dapat membantu memperlambat proses penuaan, tetap muda dan sehat serta memiliki kulit yang bebas kerutan. Dalam pengobatan China ASHITABA digunakan untuk membantu mengatasi masalah menstruasi dan meningkatkan libido seksual. Oleh karena itu ASHITABA sering disebut sebagai women’s ginseng. ASHITABA sangat berguna untuk mengatasi rasa sakit saat menstruasi tanpa memperhatikan usia. ASHITABA juga meringankan empat hingga enam tahun dari masa peri-menopause. Dr. Susan Mendrix dari Wayne State University mengatakan "kami telah menemukan cara yang terbaik untuk membantu wanita mengatasi gejala menopause". ASHITABA sangat berguna sebagai Lactogogue, yang merupakan agen yang mempengaruhi sekresi ASI terutama mengatasi masalah kurangnya produksi ASI setelah melahirkan. ASHITABA juga membantu mempercantik kulit dan rambut. Hal ini dikarenakan ASHITABA mampu mengurangi kerusakan akibat serangan radikal bebas pada sel dan meningkatkan sirkulasi darah sehingga kulit tidak mengeras dan bebas kerutan, rambut menjadi lebih tebal dan lebih bersinar, selain itu rambut juga tidak akan mudah kering dan rapuh. Nah yang ini nih yang paling dicari ama kaum Hawa, ya khan!!

ASHITABA juga telah digunakan sebagai bahan perawatan pada berbagai penyakit loh , antara lain: gastritis akut, chronic gastritius, kanker lambung, radang usus kronis, hepatitis, tekanan darah tinggi, pengerakan pada pembuluh darah, anemia, kelelahan, asma, flu, diabetes, constipasi, edema, neurosis, mastitis, and penuaan kulit.

Sekarang kita lihat manfaat ASHITABA bagi kesehatan jantung kita…

ASHITABA sangat bermanfaat untuk kesehatan hati karena mengandung antioksidan chalcone. ASHITABA membersihkan darah dengan menurunkan tekanan darah sehingga darah mudah mengalir (Wang, et al, 1991). Hal ini akan memperbaiki kualitas diuretik. Proses pembersihan ini akan membersihkan darah dari toksin dan kotoran. Vitamin B12 yang ada dalam ASHITABA akan membantu membentuk haemoglobin baru sehingga ketersediaan oksigen dalam darah akan tercukupi, fungsi sel dalam organ tubuh menjadi lebih baik dan otot jantung menjadi lebih kuat, hebat kan…selain bagi jantung ASHITABA juga mampu mencegah kanker loh!! Dari hasil penelitian pada hewan menunjukkan bahwa chalcone yang berasal dari ASHITABA mempunyai dampak kuat sebagai anti tumor (Okuyama, et al, 1991) dan memperkuat sitem imun. Penelitian tentang kanker paru-paru (Kamei, et al, 2003) dan kulit pada tikus dengan menggunakan ASHITABA telah dilakukan di Jepang. Hasilnya menunjukkan bahwa chalcone mempu menghambat kanker paru-paru dan kulit dengan signifikan, wuih wuih trus apa lagi…..ASHITABA juga bisa membersihkan darah dan menstimulasi fungsi hati dalam menetralkan racun dalam tubuh. ASHITABA meningkatkan fungsi ginjal dalam membuang racun dari dalam darah secara efisien. ASHITABA juga menstimulasi usus besar untuk mengurangi menyerapan kembali toksin misalnya dari cairan empedu. Berdasarkan penelitian Dr. Naoru Fujita dari Osaka University of Pharmacy, Xanthoangelol-E dalam Chalcone mampu memperlambat pembentukan penggumpalan darah flavin A2 yang menghambat saluran darah. Jika penggumpalan ini terjadi di otak dapat menyebabkan terjadinya pendarahan otak, syeremm khan makanya tunggu apalagi ayo nge-teh sehat dengan ASHITABA yaa…

HAI….. genki wa Narimasu ….

Apabila anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai Ashitaba dapat langsung mengubungi :

IKAMAJA JATIM (HP : 08125254960. Tlp/Fax : 0341-429613)