Selasa, 04 Oktober 2011

MUWAAFAQATUL AQWAAL BIL AF’AL

MUWAAFAQATUL AQWAAL BIL AF’AL

(Keselarasan Kata dan Perbuatan)

sumber:4antum.wordpress.com

“Hai orang – orang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah SWT, bahwa kamu mengatakan apa – apa yang tidak kamu perbuat.”

(QS. As – Shaff : 2 – 3)

Ayat ini bukan mengancam orang yang berdakwah kepada sesuatu padahal ia belum mampu melakukannya. Mengajak orang lain kepada kebaikan adalah baik, terlepas dari sudah mampu atau belum. Kebaikan harus didakwahkan.

Ayat di atas mencela orang yang sengaja berbicara bahwa ia akan melakukan suatu kebaikan dan ia mampu, namun tidak melakukannya. Padahal tidak ada uzue. Ia hanya sekedar mengatakan kepada orang lain saja. Sikap demikian menjadi indikator kedustaannya, sedangkan dusta merupakan dosa besar dalam Islam.

Selagi lagi, di sini ana tidak bermaksud untuk menggurui, hanya ingin memberikan motivasi kepada diri sendiri dan kepada antum semua agar kita bisa menjadi makhluk yang lebih baik dari hari kemarin … ^_^

Kebenaran dan kejujuran atau shiddiq adalah hal paling mahal dalam Islam, kejujuran adalah landasan iman. Di antara ciri kejujuran adalah keserasian antara ucapan dengan yang ada di hati. Jujur, keserasian antara ucapan dan perbuatan. Orang yang mengatakan akan melakukan sesuatu tapi sengaja tidak melakukannya, dan tidak ada tekad melakukannya, maka ia telah berdusta kepada Allah SWT dan manusia.

Islam sangat menekankan penjagaan lisan. Kebanyakan orang tersungkur di neraka karena lisannya, dusta dalam berkata, tidak menepati janjinya. Kalau lisan seseorang tidak bisa dipercaya, apa lagi yang mendasarinya untuk dipercaya orang lain?

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak ada iman kalau tidak ada amanah, dan tidak ada dien (agama) bagi orang yang tidak bisa dipegang janjinya.”

(HR. Ahmad)

Sudah banyak penderitaan kaum muslimin disebabkan orang – orang munafik yang banyak bicara, banyak berjanji, tapi tidak ada realisasinya. Maka Allah SWT sangat mencela mereka.

Postingan ini memberikan pelajaran besar kepada para pemimpin untuk tidak berkata dan berjanji kepada rakyat kecuali memang benar – benar merealisasikannya. Agar menjadi teladan bagi rakyatnya. Keserasian antara ucapan dan perbuatan menjadikan hidup nyaman dan menyebarkan keteladanan yang baik. Sehingga memotivasi orang lain untuk meneladani.

by : Ummi Risma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar